 |
| 60Menit.co.id - (Ilustrasi Dokumen Redaksi) |
60MENIT.CO.ID - Perusahaan riset dan konsultan global Fitch memperkirakan harga emas bakal mengalami konsolidasi dalam jangka pendek, yang mengindikasikan tekanan harga bakal membayang sepekan hingga sebulan ke depan.
Dalam laporan berjudul Weekly Commodities Strategy, Fitch Solutions Macro Research memperkirakan bahwa rata-rata harga kontrak emas berjangka bakal berada di kisaran US$ 1.375 per troy ons pada tahun ini, dan US$1.450 pada tahun depan.
Sebagai gambaran, pada tahun lalu rata-rata harga kontrak emas berada di level US$ 1.269 per troy ons dan sepanjang tahun berjalan ini (hingga 5 September 2019), harga kontrak berjangka emas telah menguat US$ 20,2 per troy ons.
Harga emas berjangka telah menembus rekor tertingginya dalam 6 tahun, berkat lonjakan dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Fitch, kenaikan harga tersebut cenderung berlebihan dan lebih dipicu oleh anjloknya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury), terutama untuk tenor 30-tahun yang menyentuh level terendahnya sejak Agustus.
"Harga terlihat tertarik terlalu panjang berdasarkan perspektif analisis teknikal, mengisyaratkan bahwa emas bisa berkonsolidasi dalam jangka pendek," tulis tim Fitch Solution dalam laporan riset yang dirilis pada Rabu kemarin.
Oleh karena itu, Fitch memprediksi harga emas berjangka bakal berada di kisaran US$1.375/troy ons tahun ini, atau lebih rendah dibandingan dengan harga emas di pasar spot yang berada di level US$1.544/troy ons.
(Red)