Komunitas Paduders Garut, Gelar Sarasehan “Madud Kebangsaan” Bersama Presiden Jancukers Sudjiwo Tedjo
-->

Advertisement Adsense

Komunitas Paduders Garut, Gelar Sarasehan “Madud Kebangsaan” Bersama Presiden Jancukers Sudjiwo Tedjo

Wak Puji
Sabtu, 22 Februari 2020


60menit.com, Garut - Komunitas pecangklong Garut yang tergabung dalam “Paduders” gelar sarasehan sambil lesehan dengan tema “Madud Kebangsaan”,  di Gedung Serbaguna Banyoe Sinergi Mandala, Jalan Soedirman, Copong Garut, Sabtu (22/02/2020).

Madud artinya menghisap tembakau dengan cangklong (sunda = padudan). Sedangkan  “Madud Kebangsaan”, adalah cerminan untuk kembali kepada rasa nasionalisme yang hampir terkoyak dan terpecah belah karena hoax.

Melalui persamaan hobi “madud”, panitia mengajak para pecinta tembakau untuk kembali mengingat pentingnya persatuan dan kesatuan.  “Dengan sarasehan kebangsaan yang diwarnai “madud” sambil lesehan atau nyangklong bersama tanpa melihat latar belakang status sosial, profesi dan jabatan, diharapkan akan kembali kembali pada Pancasila, terjalin rasa persatuan dan kesatuan serta nasionalisme”, ungkap ketua panitia, Deniswara Kartawijaya.

Sarasehan juga memiliki tujuan untuk mengenalkan industri tembakau Garut yang terkenal bagus dalam kualitas. “Sedangkan secara umum sarasehan kebangsaan ini bertujuan selain untuk membangun silaturahmi dan membuka wawasan baru tentang arti kebangsaan, juga untuk membangun jejaring baru dalam mempromosikan produk tembakau Garut”, tandas Denis.

Selain menghadirkan bintang tamu Presiden Jancukers, Sudjiwo Tedjo, akan hadir pula budayawan Garut/aktivis lingkungan berbasis kearifan Sunda, Asep Maher dari Aleutan Incuputu Pangauban Cimanuk yang akan menyampaikan tentang “Madud Sebagai Tirakat Dan Siasat Kebudayaan”.

Dalam acara yang digelar sebagai agenda rutin tahunan Paduders Garut dan peringatan International Pipe Smoking Day (IPSD) ini terbuka dan gratis untuk umum dilengkapi pameran mini produk cangklong, berbagai jenis tembakau dan kuliner khas Garut serta penampilan kesenian tradisional Karinding Citameng, Marawis Al Barokah, Teater Uzlah dan Diamente Orkes. (Djie)