Potret Kemiskinan Seorang Warga di Garut, Ketua IWO: Kehidupan Mak Yati Luput Dari Perhatian Pemerintah
-->

Advertisement Adsense

Potret Kemiskinan Seorang Warga di Garut, Ketua IWO: Kehidupan Mak Yati Luput Dari Perhatian Pemerintah

Wak Puji
Selasa, 10 Maret 2020



60menit.com, Garut - Tak ada satupun orang berkeinginan hidup susah, kosa kata ini menggambarkan keluhan dan keinginan bagi seorang Rohayati, yang sudah berusia berusia lanjut namun kehidupannya masih dibawah garis kemiskinan. Warga Kampung Cimuncang, Desa Sindangsuka, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, ini ternyata luput dari perhatian pemerintah.

Betapa tidak, Mak Yati (begitu ia biasa disapa), sebagai seorang janda, kehidupannya sungguh memprihatinkan. Ia tinggal disebuah gubuk tua bahkan nyaris roboh yang sudah sejak lama ditempatinya, ditambah kesulitannya mencari sumber keuangan guna membiayai kehidupannya sehari-hari.

Sungguh miris, melihat potret kehidupan seorang Mak Yati, dimana pembangunan yang sedang digembar-gemborkan pemerintah dengan penggelontoran dana yang begitu besar ke desa-desa di Garut, melalui Dana Desa (DD). Namun ternyata, masih saja ada warganya yang berada pada level terbawah (miskin-red) seperti Mak Yati.

Menyikapi hal tersebut, tak urung mendapat perhatian dari Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Garut, Roby Taufik Akbar. Jajaran pengurus IWO Garut, dibawah komando Roby, menilai potret buram kehidupan warga jelas terlihat seperti Rohayati, yang hidup di bawah garis kemiskinan, ternyata luput dari perhatian pemerintah. Seharusnya kata Roby, problem itu mendapat perhatian dari berbagai pihak terkait, atau mulai dari hulu sampai hilir.

“Mak Rohayati tak berdaya dengan kehidupan ini, dengan usia beliau yang senja, serta tak ada biaya untuk  memperbaiki rumahnya. Jangankan membangun rumah, makan sehari-hari saja sulit,” ucap Roby, saat disambangi di ruang kerjanya, Jalan Otista, Tarogong Kidul, Garut, Selasa (10/3/2020).

Dikatakan Ketua IWO Garut, ia dan jajarannya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Yadi, salah seorang pemerhati sosial dari Komunitas Anak Rantau Garut (KARG), yang turut prihatin atas kondisi Rohayati. Bahkan beberapa waktu lalu dia bersama rekan-rekannya dari KARG sempat mengunjungi rumah Mak Yati, guna memberikan bantuan.

“Patut diapresiasi dan menjadi contoh buat yang lainnya, apa yang dilakukan sekelompok anak muda yang tergabung pada KARG, yang telah memberikan perhatiannya kepada mak Yati, pemberian  berupa sembako dan uang sangat berarti bagi beliau untuk melanjutkan kehidupannya,” pungkas Roby. (Djie)