Kontroversi Pernyataan Ketua BAZNAS Garut Tuai Kritikan Pedas Berbagai Kalangan
-->

Advertisement Adsense

Kontroversi Pernyataan Ketua BAZNAS Garut Tuai Kritikan Pedas Berbagai Kalangan

Wak Puji
Senin, 20 April 2020


60menit.com, Garut Pernyataan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Garut, Rd Aas Kosasih kepada salah satu media On-line di kabupaten Garut terkait permintaan bantuan untuk seorang duafa bernama Ma Minah, warga Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut menuai kontroversi.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Ikatan Wartawan On-line (IWO) Kabupaten Garut, Roby Taufik Akbar yang menyayangkan sikap BAZNAS yang dinilai tidak profesionalitas pengelolaan hasil zakat yang dititipkan para Muzaki selama ini.

“Saya melihat ada tebang pilih yang dilakukan BAZNAS Garut terkait bantuan untuk para mustahik, padahal sudah tertera dengan jelas program yang ditetapkan oleh BAZNAS sendiri yakni Garut Cerdas, Garut Sehat, Garut Taqwa, Garut Makmur, dan Garut Peduli”, ujar Roby di kantornya, Jalan Suherman no 8 A, Garut Jawa Barat, Senin (20/04).

Roby beralasan, BAZNAS Garut sendiri yang membuat program Garut Peduli yang merupakan program yang dilakukan dalam rangka kepedulian terhadap masyarakat yang ditimpa musibah dan bencana dan orang terlantar dengan tujuan dapat meringankan beban penderitaan yang bersangkutan, namun sepertinya banyak yang diabaikan.

60menit.com

“Contoh pada kasus Mak Minah adalah salah satu bukti pengabaian dari program Garut Peduli, padahal dana yang diraup setiap bulannya dari payroll system yang memotong langsung gaji ASN sangat besar”, ujarnya.

Seperti yang dilansir dari Garutexpress.com Badan amil zakat (BAZNAS) Kabupaten Garut tak bergeming saat diminta bantuan untuk Ma Minah. malah berkilah tidak ada yang membantunya untuk Ma Minah dari UPZ Kecamatan Cibiuk.

“Jangan langsung ke Baznas banyak yang harus diurusi. Tempuh prosedur! Lapor ke UPZ kecamatan setelah ada rekom baru berkumpul, ”kata Ketua Baznas Garut, Aas Kosasih, saat dihubungi, Minggu (19/4/2020).

Ia menuturkan, banyak intervensi dalam urusan zakat. Sementara di sisi lain tak ada yang membatu.

“Riweuh banyak intervensi. Mantuan henteu, ”kata Aas.

Setelah selesai, pembina UPZ adalah Camat dan ketuanya Sekmat. Jadi soal bu Minah, kata dia, belum ada laporannya.

“Yang kaya gitu bukan Bu Minah saja. Masih banyak yang harus diperhatikan, ”ungkapnya.

Saat ini, kata Aas, Baznas Garut sedang fokus menanggulangi Covid-19. Sementara di lapangan banyak intervensi dari tokoh masyarakat bahkan dewan.

“Bukan persetujuan. Banyak intervensi dari tokoh masyarakat, dewan, ”akunya.

Bahkan Aas mengaku, selama ini pembayaran zakat di Garut sangat susah.
“Malayar zakat ge hararese,” pungkasnya. (Djie)