Kajari Garut terpanggil untuk bantu keluarga yang orangtua anak mengambil HP tetangga
-->

Advertisement Adsense

Kajari Garut terpanggil untuk bantu keluarga yang orangtua anak mengambil HP tetangga

Wak Puji
Rabu, 05 Agustus 2020



60menit.com,  Garut - Kejaksaan Negeri Garut memberikan bantuan telepon seluler dan perlengkapan sekolah untuk memfasilitasi seorang siswa dari keluarga miskin yang selama ini kesulitan mengakses belajar secara daring di Desa Jati Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

"Kami mendapatkan informasi dari media adanya siswa yang sulit belajar online, untuk itu kami langsung bergerak membantunya," kata Kepala Kajari Garut Sugeng Hariadi usai menyerahkan bantuan kepada siswa di rumahnya Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Rabu.

Ia menuturkan bantuan yang diberikan kepada seorang siswi salah satu SMP swasta di Garut itu sebelumnya diketahui menggunakan telepon seluler hasil curian yang dilakukan ayahnya.

Fenomena masyarakat miskin di tengah COVID-19 itu, kata Sugeng, membuat prihatin yang akhirnya memberikan bantuan agar siswa tersebut bisa belajar dengan tenang dan nyaman.
"Pelaku ini mencuri HP karena anaknya sudah ketinggalan belajar, namun apapun itu tetap salah, dan korban pun sudah mencabut laporannya," kata Sugeng.

Ia menyampaikan kondisi keluarga pelaku memang memprihatinkan dengan rumah panggung dan sempit dan pekerjaannya serabutan yang jauh dari kecukupan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Namun pelaku sebagai orang tua, kata dia, tidak ingin anaknya tertinggal pelajaran secara daring, dan tidak mau seperti anak pertamanya yang putus sekolah.

"Begitu pun kami juga memfasilitasi kakaknya agar kembali sekolah mengikuti paket B," katanya.

Selain dari Kejaksaan Negeri Garut, bantuan juga datang dari Kepolisian Sektor Tarogong Kaler yang menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pangan pokok seperti beras, telur dan mi instan.

Kepala Polsek Tarogong Kidul Iptu Masrokan mengatakan, jajarannya sudah memberikan bantuan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar secara daring termasuk bantuan makanan.

Terkait kasus pencuriannya, kata dia, sudah selesai setelah pihak korban mencabut perkara itu karena kasihan melihat kondisi keluarga pelaku yang serba kekurangan.

"Kasusnya sudah dicabut, karena kasihan juga terhadap pelaku, jangankan untuk beli HP, untuk makan saja susah," kata Masrokan.