Pasca Turlapnya Legislator Jupri Sambara, Mantan Kadis PU di Papua Barat Ini Sorot Proyek Aspal Poros Rantepao-Pangala'
-->

Advertisement Adsense

Pasca Turlapnya Legislator Jupri Sambara, Mantan Kadis PU di Papua Barat Ini Sorot Proyek Aspal Poros Rantepao-Pangala'

60 MENIT
Senin, 06 September 2021

60menit.co.id | Ir. Silas Kendek, M.T.,

60MENIT.co.id, Makassar | Proyek jalan poros Rantepao-Pangala yang menelan dana miliaran rupiah, bahkan puluhan miliar, di Toraja Utara, banyak disorot belakangan ini. Anggaran proyek jalan ini dalam dua tahun anggaran, yakni 2020 dan tahun ini, 2021.  


Sorotan awal muncul dari masyarakat sendiri dan ini terjadi beberapa waktu lalu, hingga akhirnya sejumlah anggota DPRD Toraja Utara turun ke lokasi proyek melakukan peninjauan. Namun tidak jelas hasil turlap dewan ini. Pekerjaan pun tetap jalan. 


Kata pepatah, anjing menggonggong kafilah berlalu. Teranyar, Anggota DPRD Sulsel Dapil Toraja, Jufri Sambara, juga turlap melakukan peninjauan sekaligus investigasi atas adanya temuan dan laporan tentang pekerjaan pengaspalan poros Rantepao-Pangala. 


Informasi yang berkembang menyatakan pekerjaan masih berjalan, aspal poros tersebut sudah ada yang rusak. Ini sebagai akibat dari rendahnya daya rekat aspal yang digunakan. Aspalnya konon didatangkan dari Pinrang. 


Namun turlap Jupri Sambara ini menyatakan lain. Ini terlihat dari tayangan video yang sempat viral. Jupri menyatakan, aspal yang digunakan suhunya standard. Begitupun pelaksanaanya dikerjakan secara profesional. 


Tampak Silas Kendek di masa purna baktinya, kembali aktif pada pekerjaan proyek pengaspalan di Manokwari, Papua Barat. (dok.ist).

Pernyataan Jupri ini memantik komentar Mantan Kadis PUPR Sorong Selatan, Papua Barat, Ir. Silas Kendek, MT. "Kalau profesional biar tidak diawasi juga pasti kerja sesuai spesifikasi. Kalau kita lihat video aspalnya bisa dipegang JS berarti panas aspalnya tidak sesuai standard/spek," ujarnya lewat pesan WA, baru-baru ini. 


Karena, menurut Kakak dari Wabup Mamasa Marthinus Tiranda ini, persyaratan panas aspal pada saat dihampar minimal 125°C. "Kalau dipegang dengan tangan kosong oleh JS pasti tangan gosong melepuh, jadi buka kartu sendiri JS, mana bisa kontraktornya diakui profesional," ketus Silas lantang. 


Silas juga mempertanyakan komisi Jupri Sambara sebagai legislator di DPRD Sulsel. "Dia juga komisi apa. Yang seharusnya turun dan efektif itu komisi yang membidangi konstruksi. Kalau bukan tidak nyambung itu," bebernya lewat sambungan telepon, Senin (6/9) pagi. 


Diketahui, pekerjaan pengaspalan Rantepao-Pangala ini dikerja PT Alfindo Perkasa, perusahaan milik Usman Marham, seorang pengusaha asal Pinrang. Usman juga diketahui Ketua DPD II Partai Golkar Pinrang. Ia adalah adik kandung dari Idrus Marham. 


(anto)