Pertahankan Bank Air Tanah KBU, Satgas Sub 17 Sektor 22 Serius di Pengembangan Tanaman Keras
-->

Advertisement Adsense

Pertahankan Bank Air Tanah KBU, Satgas Sub 17 Sektor 22 Serius di Pengembangan Tanaman Keras

60 MENIT
Minggu, 23 Januari 2022

60menit.co.id | Satgas Sub 17 Sektor 22 di Cimenyan. (zho)


60MENIT.co.id, Cimenyan | Pestarian dan pengembangan Tanaman Keras oleh Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 17, terpusat di wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU) untuk meningkatkan status lahan kritis ke lahan subur dengan memperbanyak penanaman di lahan Pertanian Aktif.


Sertu Tasban Doloan selaku Dansub 17, terus bergerak membawa anggotanya, untuk meningkatkan status lahan kritis seluas 150.000 Ha di Cemenyan supaya naik menjadi lahan hijau dan subur sehingga kafasitas air tanah menjadi seimbang.


"Setiap hari kita mengembangkan tanaman keras di wilayah Cimenyan. Dengan tujuan meningkatkan volume tanaman keras yang kita tanam secara perlahan namun berkelanjutan, sejak 4 tahun ke belakang kita lakukan, seperti saat ini kita melakukannya di Rw. 12 Desa Cimenyan," kata Tasban, Minggu (23)01/2022).


Melakukan pengembangan tanaman keras.


Gerakan ini sudah berjalan 5 tahun, Satgas Citarum Harum Sektor 22 terus berupaya melakukan sosialisasi kepada para petani sayuran supaya mereka bisa menerima tanaman keras yang kita tanam.


Salahsatu kendala, yaitu awal pergerakan penghijauan yang dilakukan Satgas Sektor 22 ketika mau menanam tanaman keras di lahan yang mereka miliki ditengah tanaman sayuran.


"Mereka para petani berkebun di lahan milik pribadi, maka segala sesuatu tentunya harus seijinnya. Mereka berkeyakinan tanaman keras merupakan gulma tanaman sayuran, untuk meraihnya kita melakukan sosialisasi supaya lahan mereka mau ditanami tanaman keras," imbuh Tasban.


Sosialisasi (komunikasi sosial bersama warga petani)


Hasil sosialisasi dengan mendatangkan ahli kehutanan dan pertanian, maka keyakinan mereka bisa dipatahkan dengan pola Agro Porestry. Yaitu tumpang sari antara tanaman keras dengan tanaman pangan dan sayuran (Horti Cultura) bisa sejalan dan sama-sama menghasilkan ekonomis tinggi.


"Untuk itu pengertian mereka kita jaga, soalnya kita sudah menanam puluhan ribu tanaman. Seperti sekarang kita lihat sungai sudah ada airnya, maka ini menjadi semangat kita juga para petani karena air ini sangat kita butuhkan," imbuh Tasban.


Dengan berhasilnya penghijauan di lahan kritis yaitu bisa dilihat tanda-tandanya, salahsatunya adalah air di saluran sungai bisa bertahan ada, karena akar-akar tanaman keras bisa menghimpun air sehingga terbentuk Bank Air Tanah," masih kata Tasban.


(zho)