Ternyata Bukan JHT dan BPJS Saja Uang Rakyat yang Digunakan Negara, yaitu Dana Haji Juga
-->

Advertisement Adsense

Ternyata Bukan JHT dan BPJS Saja Uang Rakyat yang Digunakan Negara, yaitu Dana Haji Juga

60 MENIT
Kamis, 17 Februari 2022

60menit.co.id | Ida Fauziah, Menteri Ketenaga Kerjaan RI.


60MENIT.co.id, Jakarta | Bicara soal uang rakyat yang digunakan oleh negara, bukan hanya JHT dan BPJS, ada juga uang haji yang sebelumnya pernah menuai polemik di tengah masyarakat. Intinya, saat ini negara sedang kekurangan uang, maka dari itu negara berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan uang "nganggur" milik rakyat yang sedang mengendap. Bahkan, demi menambah pemasukan negara, berbagai aturan perpajakan dibuat serta diperbaharui. Tapi ada yang aneh, ingin tahu? Biar Saya perjelas di bawah ini.


Ini bincang-bincang dengan menteri Ketenaga Kerjaan Indonesia, Ida Fauziah, Jakarta, Kamis (17/02/2022)


Tax Amnesty seharusnya menjaring pengusaha kelas kakap yang mangkir pajak, tapi yang terjaring justru pengusaha kelas teri. Kata siapa Tax Amnesty sukses besar? Adanya Tax Amnesty gelombang kedua ditujukan untuk pengusaha kelas kakap yang masih mangkir pajak.


Orang-orang kaya diberikan keringanan pajak, seperti pajak kendaraan misalnya. Sedangkan rakyat kecil terlebih buruh? Uangnya digunakan oleh negara dengan alasan "menstabilkan neraca keuangan", bukankah selama ini kita dibodohi? Orang kaya diberikan keringanan pajak, tax amnesty, sedangkan uang rakyat jelata dimanfaatkan melalui berbagai aturan yang dibuat.


Apakah kalian sadar bahwa selama masa pandemi ini negara sering MENGEMIS? Ingin bukti? Silahkan cari pernyataan yang intinya "meminta" orang kaya untuk isoman di hotel atau fasilitas swasta. Permintaan itu agar pihak swasta (terutama perhotelan) mendapatkan income dari isoman orang-orang berduit, yang pastinya akan berpengaruh terhadap perputaran uang agar negara tidak mengalami inflasi.


Rakyat jelata dilarang bepergian, sedangkan orang-orang kaya bebas keluar-masuk negara. Dan ketika sebaran kasus meningkat, yang disalahkan rakyat jelata karena tidak taat prokes (katanya).


Padahal, rakyat jelata juga ingin Indonesia terbebas dari sebaran virus. Tapi, jika taat dengan berdiam saja di rumah, siapa yang akan memberi kami makan? Siapa yang bersedia menjamin kelangsungan hidup kami? Negara? BULLSHIT.


(**)