WALHI JABAR ANGKAT BICARA TERHADAP PEMBANGUNAN JALAN POROS CILAWU - BANJARWANGI TERHADAP PEMDA GARUT
-->

Advertisement Adsense

WALHI JABAR ANGKAT BICARA TERHADAP PEMBANGUNAN JALAN POROS CILAWU - BANJARWANGI TERHADAP PEMDA GARUT

Wak Puji
Minggu, 01 Maret 2020


60menit.com, Garut - Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat, Meiki W Paendong, sangat menyangkan ada pengrusakan hutan lindung yang dijadikan jalan poros Cilawu-Banjarwangi, Kabupaten Garut. Soalnya sangat memberikan dampak negatif terhadap ekosistem hutan lindung.

"Pembangunan jalan tembus Cilawu- Banjarwangi yang membelah kawasan hutan lindung jelas suatu pelanggaran," ujarnya, Minggu (1/3/2020).

Dikatakan Meiki, pembangunan jalan yang dilakukan Pemkab Garut, selain berpotensi dampak negatif pada ekosistem berpotensi akan merusak sumber mata yang ada serta mengancan habitat satwa primata dan mamalia.

"Mengancam habitat satawa yang ada di hutan lindung tersebut," katanya.


Dari segi perizinan Pemkab Garut, kata Meiki sudah mengatakan belum ada Analisa Dampak Lingkungan (Amdal), jelas sudah melanggar, keliru dan fatal. Apalagi proses pembungan sudah berjalan.

"Bukan saja Amdal yang harus dikantongi dalam pembangunan tersebut, melainkan harus ada izin dari kementrian kehutanan terkait pelepasan hutan lindung. Apakah itu juga sudah ditempuh oleh Pemkab Garut," kata Meiki.

Dampak yang harus di pikirkan oleh Pemkab Garut, adalah selain terjadi kerusakan hutan adalah akan lebih parah lagi dengan terjadinya eksploitasi lainnya. Apalagi kondisi lahan menjadi lahan terbangun.

"Tidak menutup kemungkinan akan banyak bangunan lainnya berdiri, termasuk pembangunan insfratruktur lainnya dan  Pemkab Garut seharus berkaca terhadap bencana alam banjir bandang empat tahun lalu. Bencana tersebut lebih disebabkan terjadinya kerusakan lingkungan dan alam ," Lanjut Meiki.

"Hutan lindung seharusnya dijaga dengan baik, bukannya dirusak," pungkasnya. (Djie)