Lahan tidur di Kabupaten Garut siap dimanfaatkan peningkatan produksi pertanian
-->

Advertisement Adsense

Lahan tidur di Kabupaten Garut siap dimanfaatkan peningkatan produksi pertanian

Wak Puji
Kamis, 20 Agustus 2020


60menit.com, Garut - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, siap meningkatkan produksi pertanian dari areal lahan "tidur" yang selama ini tidak produktif atau hanya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bertani saat musim hujan, dengan mengoptimalkan penyaluran air dari berbagai potensi sumber mata air di Garut.

"Persoalan pertanian itu adalah air, untuk itu kita lakukan pemanfaatan sumber mata air untuk mengatasi lahan tidur," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga di Garut, Rabu.

Ia menuturkan, Kabupaten Garut memiliki potensi besar lahan pertanian untuk meningkatkan produktivitas berbagai jenis tanaman pangan seperti padi, sayur-sayuran dan jenis pangan lainnya.

Namun kondisi lahan di Garut, kata dia, tidak semuanya mendapatkan pasokan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan areal pertanian, terutama pada musim kemarau ada beberapa lokasi yang dilanda kekeringan.

"Untuk itu sumber air yang ada di Garut akan kita maksimalkan untuk mengatasi musim kemarau dan meningkatkan indeks pertanaman," katanya.

Ia menyebutkan, daerah yang terdapat lahan tidak produktif yakni wilayah selatan Garut dengan kondisi tanah hanya tumbuh alang-alang atau jenis tanaman lain bukan pangan.

Selain itu, kata dia, ada lahan pertanian yang hanya bisa produktif atau panen satu kali dalam setahun pada musim hujan, sementara saat kemarau lahan tidak bisa ditanam karena tidak ada pasokan air yang cukup.

"Selama ini banyak lahan tidak produktif karena enggak ada airnya, kita dorong ke sana untuk produktif," katanya.

Ia menyampaikan, lahan yang sebelumnya tidak produktif itu akan diarahkan pemanfaatannya bukan pada tanaman padi, tetapi jenis tanaman lain yang tidak membutuhkan banyak air seperti padi.

Ia berharap, penyaluran air yang maksimal dapat mewujudkan program pemanfaatan lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi produktif dan memberikan keuntungan bagi masyarakat petani.

"Pertanian itu sebagai kontributor atau berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi, sehingga kita perlu pengendalian sumber mata air dalam rangka pengembangan potensi lahan," katanya.