Hebat ! Warga Tohaga Bayongbong Untuk Bantu Warga Tidak Mampu Dan Terdampak Covid-19 Giatkan Tradisi "PERELEK"
-->

Advertisement Adsense

Hebat ! Warga Tohaga Bayongbong Untuk Bantu Warga Tidak Mampu Dan Terdampak Covid-19 Giatkan Tradisi "PERELEK"

Wak Puji
Kamis, 01 Oktober 2020

 


60menit.com, Garut - Sistem Gotong Royong Antar Warga (SIGAP) adalah satu mekanisme kebersamaan untuk mencegah terjadinya kerawanan pangan yang dimiliki warga Lembur Tohaga Lodaya Perum Bayongbong Asri (TLPBA), dalam era pandemi Covid-19. 


Disebutkan, teknis pelaksanaan program SIGAP tersebut, setiap warga Lembur Tohaga Bayongbong Asri menyisihkan beras yang dimasukan ke dalam 'Perelek' (tabung terbuat dari bambu untuk menyimpan sumbangan beras), yang pada setiap hari Minggu petugas pengurus Lembur TLPBA berkeliling ke tiap tiap rumah warga mengambil beras yang ada di Perelek tersebut. 


Selanjutnya, beras yang terkumpul tersebut  disimpan di lumbung yang telah disediakan. 


Adapun penggunaan beras tersebut adalah untuk diberikan kembali kepada warga yang tidak mampu atau warga yang terkena dampak Pandemi Covid 19. 


Apabila masih tersisa, beras akan dipergunakan untuk kegiatan kegiatan sosial dan keagamaan.


Mekanisme kebersamaan warga dalam bidang ketahanan pangan yang dinamakan SIGAP ini menurut pengakuan beberapa warga sangat membantu dan bermanfaat sekali, khususnya bagi warga yang tidak mampu ataupun warga yang terkena dampak Pandemi Covid 19 di sisi ekonomi.



Ketua Lembur TLPBA, Yadi Riyadi, mengatakan, pelaksanaan pengumpulan beras ini sudah dijalankan sudah sejak lama,  namun dulu memang konteknya untuk kegiatan keagamaan. 


"Siiring adanya pandemi Covid 19 maka sistem pengumpulan beras ini selain untuk kegiatan keagamaan juga untuk membantu warga yang terkena dampak Covid 19 sehingga di Lembur kami tidak ada istilah warga yang kekurangan pangan", ujar Yadi Riyadi saat dimintai penjelasan. Rabu (30/09/2020) 


Diharapkan mekanisme kebersamaan yang dinamakan SIGAP ini dapat menjadi contoh positif bagi lembur atau kampung lainnya dalam menyikapi pandemi Covid 19. (NLJ)