Kolonel Eppy Gustiawan, Dorong Pemkot Bandung Pada Pemajuan Kebersihan Sungai
-->

Advertisement Adsense

Kolonel Eppy Gustiawan, Dorong Pemkot Bandung Pada Pemajuan Kebersihan Sungai

60 MENIT
Selasa, 30 Maret 2021

60menit.com | Kol. Inf. Eppy Gustiawan (Dansektor 22 CH) rapat bersama Pejabat instansi Pemkot Bandung, Arion Swiss Belhotel Bandung, Selasa (30/03/2021).


60MENIT.co.id, Bandung | Kolonel Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P., turut serta pada rapat pembahasan hasil recheking data OD dan potensi sumber penanganannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bandung, bertempat di Arion Swiss Belhotel Bandung, Selasa (30/03/2021).


Pembahasan mengenai Open Dification (keterbukaan buang berak) yang selama ini terjadi di masyarakat Kota Bandung yang berdomisili di kisaran tepian sungai.


Penduduk tepian sungai sudah biasa melakukan kebebasan membuang beraknya ke sungai, melalui paralon yang terhubung ke kamar mandinya tanpa memiliki septick tank olahan tinja. 


Permasalahan diatas merupakan pelarangan menurut aturan yang dikeluarkan oleh Presiden RI, tertuang pada Perpres No. 15 Tahun 2018.


Sebelumnya Komandan Sektor 22 Citarum Harum Sektor 22, Kol. Inf. Eppy Gustiawan telah beberapa kali diskusi dengan Wali Kota Bandung (Oded M. Danial) yang melibatkan beberapa dinas terkait supaya warga tidak lagi membuang beraknya ke sungai, biar sungai terjaga kebersihan dari bakteri ekoli yang selama ini terkandung ditiap air sungai.


"Untuk permasalahan ini kita sudah sepakat dengan Pemkot Bandung, yaitu bergerak melakukan pencegahan dengan cara membuat seftick tank di tiap warga bantaran sungai yang memang tidak mampu," ujar Kolonel Eppy. 


Langkah awal telah dilakukan survay dengan pendataan penduduk yang valid status ekonominya tidak mampu dan bertempat tinggal di bantaran sungai yang selama ini membuang beraknya langsung ke sungai. 


Kolonel Eppy Gustiawan menambahkan bahwa langkah ini sudah tepat untuk Pemkot Bandung, sesuai Program Citarum Harum tiap sungai harus berstatus bersih dan sehat, utamanya membantu penduduk yang tidak mampu. 


"Kami mempunyai target bahwa sungai harus bersih dan sehat, tapi tidak meninggalkan penduduk yang tidak mampu, karena merekapun mesti menikmati manfaat sungai, apalagi status ekoli yang tinggi bisa mengalahkan status gizi yang berakibat pada tumbuh kembangnya generasi," imbuh Dansektor 22.



Pada pembahasan ini Pemkot Bandung yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra (Drs. Asep Saeful Gufron, M.Si.,) membahas pula tentang perlunya peningkatan 100% ODF dengan mengembangkan Pola Hidup Bersih dan Sehat adalah salah satu program dari Pemkot Bandung. 


"Kota Bandung harus 100% ODF di Tahun 2021, bersama Satgas Citarum Harum kami menguatkan kolabirasi karena programnya sangat beririsan dengan yang ada di Pemkot Bandung," ujar Asda. 


Rapat pembahasan hasil recheking OD dan potensi sumber penanganannya merupakan awal dari aksi yang sudah memiliki daya solusi sesuai target dalam percepatan penanggulangan tingkat maksimal untuk menyelesaikan kotoran tinja yang ada di tiap sungai. 


"Aksi pemkot Bandung ini bersamaan dengan pencapaian di program Stunting, sudah waktunya Kota Bandung menyandang Kota Layak Sehat dan Anak, mudah mudahan program ini bisa cepat diraih," kata Asda. 


Sinergi atas program Citarum Harum dengan Pemerintah Kota Bandung merupakan pendorongan yang kuat oleh Dansektor 22 Citarum Harum, yang selama ini stagnan tidak ada pergerakan untuk menciptakan kondisi sungai yang bersih dan sehat. 


(zho)