Tertibkan Mentri Kesehatan dan BPOM, KSAD : Stop Uji Klinis Vaksin Nusantara
-->

Advertisement Adsense

Tertibkan Mentri Kesehatan dan BPOM, KSAD : Stop Uji Klinis Vaksin Nusantara

60 MENIT
Selasa, 20 April 2021

60menit.co.id | Foto: Ilustrasi Vaksinasi

BRAVO JENDERAL ANDIKA

Article by : Zeng Wei Jian.

60MENIT.co.id, Jakarta | Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa menertibkan Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BPOM Penny Lukito via "kesepakatan tripartid". Stop Uji-klinis Vaksin Nusantara. Riset Dendritic Cell dilanjutkan. Penelitian non-profit. Bukan untuk vaksinasi massal. Izin edar ngga dibutuhkan. Mission accomplished. 


Esensi keterangan Prof Nidom sbb:

Vaksin Nusantara bukan "conventional vaccine". Lebi tepat disebut "Immunotherapy". 


Dr. Tifa usul nama "I-Nu" sebagai pengganti istilah "Vaksin Nusantara" yang dipermasalahkan. 


"Vaksin" artinya Memasukan virus yang di-inaktivasi atau dilemahkan. Menyebar-liar di tubuh. Sampai bertemu dengan Sel Dendritic. Dari situ sistem imunitas diproduksi. 


Vaksin Nusantara Dendritic cell-based ngga begitu. Darah dikeluarkan. Dipecah. Dendritic cell-nya diambil. Antigen virus dimasukan. Sel Dendritic & virus berinteraksi. Setelah "matang", serum disuntikan ke dalam tubuh. 


WHO ngga punya protocol Dendritic immunotherapy. Fase preklinis hewan sudah dilakukan di awal riset cancer. Darah monyet bukan human-blood. Jadi ngga paz menggunakan protocol vaksin konvensional pada Dendritic immunotherapy. 


Ujiklinis fase #1 ngga ada masalah. Hanya 1 dari 27 orang mengalami kenaikan kolesterol. Akibat ngga puasa sebelum darahnya diambil. 


Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena menyatakan keterangan 71% KTD Kepala BPOM Penny Lukito tidak sesuai fakta. 


Ada nuansa tersamar di Kesepakatan Tripartid; interest, "commerce" & capital. Ada pihak yang cemas. Pasar vaksin-nya terancam. It's all about the money. 


Sebagai closing, menurut Prof Nidom, Virus Covid-19 telah mutasi 200x dalam 1 tahun. Proses Vaksin Konvensional baru dilakukan. 


Proses Immunotherapy Dendritic cell hanya butuh 7-8 hari. Aman bagi orang tua & comorbid. Sedangkan produksi Vaksin Konvensional butuh waktu berbulan-bulan sampai tahunan. 


Kesepakatan Tripartid bisa mempercepat proses efikasi & aspek safety Vaksin Nusantara. Kabar baik buat humanity. A new hope. Dunia melihat secercah harapan baru. Good-luck...!! 


THE END