Dua Mantan Kadis PU Papua Sorot Pagu Pembangunan Radiologi RS di Torut
-->

Advertisement Adsense

Dua Mantan Kadis PU Papua Sorot Pagu Pembangunan Radiologi RS di Torut

60 MENIT
Selasa, 13 Juli 2021

60menit.co.id Ir Silas Kendek, MT (kiri) dan Yakober Mendila, ST, MT (kanan)

60MENIT.co.id, Makassar | Plafon atau Pagu Anggaran Proyek Pembangunan Radiologi RS Pongtiku senilai Rp1,9 M tahun anggaran 2021, yang diduga mark up dan belum lama ditender, terus menuai sorotan. Tak tanggung-tanggung, sorotan datang dari beberapa tokoh masyarakat Toraja yang umumnya mantan pejabat, baik di dalam maupun di luar Toraja. Sorotan bernada pro dan kontra. 


Menurut Ir Anton Toriki, mantan Kadis PU Toraja Utara di era Frederik Batti Sorring, nilai pagu proyek tersebut masih di ambang batas kewajaran. "Kalau bentuk design memang biasa saja...tapi jelas n pasti ada isolasi khusus… Untuk semua dinding dan plafon...ini ada standard baku untuk pembangunan ruang-ruang khusus pembangunan rumah sakit. Jangan lupa harga satuan itu dr Kemenkes… Dana DAK…," tuturnya lewat pesan WhatsApp, Senin (12/7). 


Pandangan ini tidak sejalan dengan yang disampaikan Ir Silas Kendek, MT, mantan Kadis PU Sorong Selatan di Papua Barat. Silas yang juga Technical Senior Advisor Toraja Transparansi, memberi paparan teknis dengan analisanya. "Luas bangunan 21m x 14m dengan alokasi dana 1,9 M yang berarti per m2 sekitar 6,4 juta memang terlalu tinggi bila dilihat sepintas konstruksi bangunannya yang biasa saja," jelas Silas yang juga kader PDI Perjuangan Torut ini.


Tidak ada item khusus, katanya, yang perlu biaya tinggi. Misalnya dinding beton atau konstruksi khusus untuk ruang radiologi. "Harusnya juga gambar disain ada pengesahan dari instansi teknis dalam hal ini PU," beber Silas. Sementara Yakober Mendila, ST, MT, mantan Kadis PU Kabupaten Yahukimo, Papua, menaruh heran atas nilai pagu Pembangunan Radiologi RS tersebut. Karena proyek itu belum jalan, PPK masih bisa melakukan revisi.


"Waooo..hampir sama di Papua kela..padahal akses di Papua lebih sulit. Untung proyeknya belum berjalan ya, APH bisa masuk itu," ungkap pesan WhatsApp Yakober, Senin. Untuk diketahui, rencana Pembangunan Radiologi RS berlokasi di Buntu Mapaken, Kecamatan Tallunglipu. Buntu Mapaken adalah area RSUD Pongtiku. Jika rumkit daerah ini jadi direlokasi ke Gedung Eks Hotel Marante maka pelaksanaan proyek tersebut tidak lagi di Buntu Mapaken tapi Marante. 


(sanger/anto)