PLTM Ma'dong dan Tuntutan Ganti Rugi Lahan Masyarakat, Kata Rustan: Mana DPR dan DPRD Toraja
-->

Advertisement Adsense

PLTM Ma'dong dan Tuntutan Ganti Rugi Lahan Masyarakat, Kata Rustan: Mana DPR dan DPRD Toraja

60 MENIT
Senin, 30 Agustus 2021

60menit.co.id | Rustan Serawak (Dok. Anto)

60MENIT.co.id, Jakarta | Masalah Pembangunan PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) Ma'dong di Toraja Utara, tak kunjung selesai. Selain menyangkut dampak yang timbul serta izin lingkungan dengan keberadaan terowongan, yang masih mengganjal adanya tuntutan ganti rugi lahan masyarakat lokal. Apalagi ada dari warga lahannya tidak bisa lagi berfungsi sebagai lahan pertanian karena kena dampak. 


Niat baik pihak perusahaan, yakni PT Nagata Dinamika Hidro Ma'dong, hingga hari ini juga belum ada. Padahal, pihak Kodim 1414 Tana Toraja melalui Dandim, Letkol Inf. Amril Hairuman Tehupelasury, yang telah mengutus lebih dulu Kasdim, Mayor Inf. Selfinus Tangkelangi, turun ke lokasi PLTM Ma'dong bersama Ketua YAPITO (Yayasan Peduli Tondok Toraya) Drs. Rony Rumengan dan pendamping masyarakat, Nurjaya Lassu. Rony juga adalah pemuka masyarakat Denpina (Dende Piongan Napo). 


Keterlibatan Kodim 1414 Tana Toraja dalam hal ini dengan tujuan ingin memediasi, atas permintaan masyarakat lokal sendiri. Selfinus berada di lokasi, 19 Agustus 2021. Tujuannya untuk mengecek dan mengumpul keterangan di lapangan. Namun ini tidak membuahkan hasil. Kasdim, Rony, Nurjaya, Jhon dan lainnya hanya diterima Petugas Humas PLTM Ma'dong, Marthen Buntu. Sedang Sudarto selaku penanggungjawab, tidak tampak. Tidak jelas keberadaannya ketika itu. Ada kesan yang bersangkutan menghindar ditemui.


Hingga kini, upaya yang dilakukan pihak Kodim tidak jelas ujung pangkalnya. Batal atau masih akan lanjut. Rony dkk terus menunggu apa langkah Kodim selanjutnya dengan terus mengkonfirmasi, tapi selalu gagal. Beberapa anggota Kodim terutama dari Seksi Intel coba dihubungi jawabannya hanya mengatakan kalau Dandim masih banyak tamu. Demikian pula, dari pihak Sekab Torut, Rede Rony Bare. Rede bahkan sebelumnya telah menerima kedatangan Rony dkk dan berjanji akan memfasilitasi.


Rustan Serawak, dalam aksinya yang lain, tampak sanger (dok.anto).


Namun janji Sekab ini belum ada realisasi hingga sekarang. Tidak ada penjelasan dari pihak Sekab. Hal ini mengundang reaksi Rustan Serawak, Aktivis Perkumpulan WASINDO (Pengawas Independen Indonesia) yang berdiam di Jakarta. Rustan terus mengikuti perkembangan pemberitaan tentang pembangunan PLTM Ma'dong. "Setelah saya mengikuti perkembangan berita tentang proyek pembuatan turbin di Ma'dong Toraja Utara yang nilainya triliunan rupiah, sdh lama mulai dikerjakan sejak 2014 namun tetap bermasalah, pembebasan lahan milik rakyat, hak-hak ganti rugi belum terpenuhi sehingga banyak protes/keberatan dari masyarakat setempat tentang proyek tersebut," ujarnya melalui pesan WhatsApp (WA), Senin (30/8) malam. 


Rustan mempertanyakan peran legislator dalam memperjuangkan aspirasi dan nasib masyarakat lokal tersebut. "Kemana suara DPR RI dari Toraja, DPRD Sulsel Dapil Toraja dan DPRD Torut, mereka buta hati buta mata, katanya mereka itu mewakili rakyat. Jangan hanya slogan wakil rakyat tapi actionnya mana. Kalau benar-benar memperjuangkan rakyat harusnya tampil paling depan dong untuk menengahi persoalan ini, tapi inilah akibatnya dulu mereka beli suara," tandasnya lantang. 


(anto)