Beredar Vidio Viral, Sperma Yang Tidak Divaksin Mahal di Masa Depan
-->

Advertisement Adsense

Beredar Vidio Viral, Sperma Yang Tidak Divaksin Mahal di Masa Depan

60 MENIT
Selasa, 30 November 2021

60menit.co.id | Ilustrasi Sperma

Cek fakta dan penjelasan sperma orang belum divaksin mahal dan berharga dibanding dengan sperma yang sudah vaksin.
(Oleh ; Zhovena)

60MENIT.co.id | Beredar video viral di media sosial memberikan pernyataan bahwa sperma yang belum divaksin itu harganya mahal.

Video berdurasi 19 detik dan menggunakan bahasa Inggris itu terlihat membuka laptop menampilkan sebuah tiga grafik garis.

Tampilan grafiknya ada keterangan ‘Sperm’, ‘Bitcoin’, dan ‘Gold’ dalam video singkat.

Berbahasa inggris video itu menjelaskan ‘Hiruk pikuk baru bagi yang tidak divaksinasi’.

Dalam tayangannya juga dibubuhi narasi menyebut bahwa sperma yang tidak vaksin sangat berharga di masa depan.

“Kalian yang belum di vaksin, sperma anda sangat berharga, dan siap-siap jadi laki-laki impian dimasa depan”.

Lantas benarkah sperma orang yang tidak divaksin mahal dan berharga? Kaji penjelasan berikut ini.

Dilansir dari ANTARA, pada mesin pencarian terkait kata “unvaccinated sperm”, “Bitcoin”, dan “Gold”, menemukan persinggungan ketiga subjek yang sudah beredar awal 2021.

Pertemuan kata sperma dan Bitcoin muncul pada Januari 2021 oleh seorang kolumnis The Guardian, Arwa Mahdawi, yang menyoroti harga sperma.

Tulisan Mahdawi itu berjudul “Apakah kamu sudah melihat harga sperma? Ini saatnya men-demokratisasi-kan perawatan kesuburan.”

“Kamu tidak bisa sekedar mencoba untuk punya anak ketika kamu adalah pasangan sesama jenis. Kamu harus merencanakan dengan cermat menjadi orang tua. Kamu juga mulai membeli sperma (lihatlah harga sperma jika mau ingin terkejut: itu lebih gila dari bitcoin). Dan, kamu juga mulai janji kunjungan dokter,” demikian kalimat dalam tulisan Mahdawi.

Sementara April 2021, terdapat artikel dari Reuters berjudul “Swedia menghadapi defisit sperma karena pandemi menjauhkan pendonor dari klinik.”

Jika dilihat dari grafik yang membandingkan harga Bitcoin, Emas, dan “$SPERMA Swedia” pada unggahan di media sosial, grafik garis yang diberi keterangan sperma tampak mulai muncul pada keterangan waktu Mei 2021.

Sejak itu, banyak warga penghobi internet dunia mulai membahas betapa sperma lebih berharga dibanding Bitcoin dan emas.

Tapi, pembahasan itu diarahkan oleh kelompok penolak vaksin dengan menyebut sperma orang yang tidak divaksin lebih berharga.

Terkait pengaruh vaksin Corona (covid-19) terhadap kualitas sperma laki-laki, para peneliti dari Departemen Urologi University of Miami Florida, AS menyatakan tidak terdapat penurunan kualitas sperma pada sejumlah pria sebelum mereka mendapatkan vaksin dan setelah disuntik vaksin.

“Karena vaksin itu mengandung mRNA dan bukan virus hidup, tampaknya vaksin tidak berpengaruh terhadap parameter sperma,” demikian pernyataan para peneliti tentang hasil riset terhadap 45 pria sehat berusia 18-50 tahun.

Pedapat lain berasal dari pakar endokrinologi reproduksi dari Missouri University AS, Albert Hsu. Hsu mengatakan virus SARS-CoV-2 justru berdampak negatif terhadap produksi sperma laki-laki.

“Para pria yang khawatir tentang kesuburan mereka mungkin harus dapat suntikan vaksin COVID-19. Ada banyak perhatian tentang dampak penyakit COVID-19 terhadap kesuburan pria,” kata Hsu.

Dari berbagai temuan berita diatas yang menyebut sperma orang yang tidak divaksin Covid-19 sangat berharga merupakan pernyataan yang keliru atau Hoaks.

Disclaimer: Artikel di atas sebelumnya telah tayang di Utara Times dalam judul Benarkah Sperma Orang yang Tidak Divaksin Mahal dan Berharga? Ini Penjelasannya!.

***