Jembatan Perahu Diatas Sungai Citarum, Raih Omzet 25 Juta Perhari
-->

Advertisement Adsense

Jembatan Perahu Diatas Sungai Citarum, Raih Omzet 25 Juta Perhari

60 MENIT
Jumat, 07 Januari 2022

60menit.co.id | H. Endang dan jembatan Perahunya. (zho)

60MENIT.co.id, Karawang | Haji Endang, seorang pemilik jembatan perahu yang menghubungkan dua perkampungan (desa) di Karawang Timur, dibangun di atas Sungai Citarum dengan biaya pribadi menjadi sorotan pengusaha lain.


Pasalnya, jembatan tersebut menjadi bisnis yang meraup untung luar biasa. Ia mengaku paling sedikit bisa menghasilkan hingga 25 Juta Rupiah per hari.


"Alhamdulillah setiap hari kita bisa menghasilkan uang sebanyak Rp. 25 juta, itu hasil rata-rata, memang terkadang suka lebih dari itu," singkat Endang. Kamis (6/01/2022).


Menurut Haji Endang, omzet Rp 25 juta per hari tersebut murni jasa penyeberangan dari jembatan perahu yang dibangun di atas Sungai Citarum. Hingga dilaui oleh10 ribu sepeda motor tiap hari melintasi jembatan tersebut. 


Jembatan yang menghubungkan antara Desa Anggadita dengan Desa Parung itu mulai heboh dan mendapat sorotan publik. Atas bincangannya kenapa pemerintah tidak peka diam tanpa ada tindakan untuk membangun jembatan di lokasi tersebut. 


Menurut tokoh warga setempat, seharusnya pemerintah yang membuat jembatan di area ini, soalnya sudah tersedia jalan yang biasa digunakan warga baik untuk melakukan usaha maupun bagi anak sekolah yang melintas.


"Ya kalo kita sih tidak masalah, jikalao untungpun itu wajar-wajar saja toh dia yang bermodal. Namun sayangnya kenapa bukan pemerintah yang membangun jembatan itu, katanya sayang sama rakyatnya, bisa gratis tuh warga yang lewat," jelas Suminta, yang mengaku baru menggunakan jembatan tersebut dengan motor.


Uniknya, jembatan yang berlokasi di Karawang Timur itu disokong dengan beberapa perahu yang berjejer di air. Perahu itu sendiri dibuat oleh Haji Endang dengan biaya pribadi. Setiap harinya, jembatan itu dilewati puluhan ribu sepeda motor. 


Setiap pengendara yang lewat dikenakan biaya sebesar Rp 2 ribu, Haji Endang mengaku bisa mendapatkan omzet sebanyak Rp 25 juta setiap harinya. 


Dilansir dari sejumlah sumber, Haji Endang awalnya hanya membuat perahu kayu eretan untuk membantu warga menyebrang. Pada tahun 2010 sesuai kebutuhan warga maka jembatan tersebut dirombak dan layak dengan bantalan perahu lebih besar disesuaikan dengan lebar jembatan.


(zho)