Upaya Kurangi Pencemaran, Satgas Sektor 22 Sub 16 Konsentrasi Produksi Kompos
-->

Advertisement Adsense

Upaya Kurangi Pencemaran, Satgas Sektor 22 Sub 16 Konsentrasi Produksi Kompos

60 MENIT
Selasa, 31 Mei 2022

60menit.co.id | Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 17 mengolah kompos di Desa Gudang Kahuripan, Lembang KBB, Selasa 31/05/2022 (zhovena) 


60MENIT.co.id, Bandung Barat | Serma Epi Nana Rukmana, Dansub 16 Sektor 22 bertempat di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, berkarya olah kompos. Menurutnya aksi ini sebagai upaya untuk mengurangi tingkat pencemaran air sungai dan lingkungan dari kotoran sapi.


Sudah diketahui umum bahwa Kecamatan Lembang merupakan pusat industri susu murni yang terkenal se Nusantara. Dampak dari ini kotoran sapi melimpah hingga total tingkat tonase perhari yang dihasilkan.


Warga peternak sudah melakukan daur ulang (recycle) pengolahan kotoran hewan (kohe) menjadi barang yang bermanfaat dan bisa dijual melalui komposter, kascing dan bio slurry (produksi batako) dan bio gas.


"Langkah kita ini menjadi salahsatu cara pemanfaatan kohe menjadi barang yang berguna bagi pertanian, dengan harapan selain itu bisa mengurangi pencemaran sungai dan lingkungan yang selama ini terjadi di wilayah Kecamatan Lembang," kata Serma Epi Nana Rukmana di sela-sela kegiatannya, Selasa (31/05/2022).


Maksimalisasi industri reduce (pengurangan pencemaran) dan recycle (pemanfaatan kohe) di Kecamatan Lembang baik oleh Satgas Citarum Harum Sektor 22 maupun swadaya masyarakat peternak, alhasil masih jauh untuk menyelesaikan problem pencemaran kohe di Kecamatan Lembang.


Satgas Citarum Harum Sektor 22 melalui Dansektor 22 (Kol. Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P.,) telah melakukan diskusi dengan berbagai elemen maupun pemerintah daerah, bahkan tingkat nasional yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Bapennas. Supaya kotoran sapi ini tidak berpengaruh negatif se-Bandung Raya. Soalnya kotoran sapi ini banyak yang tercecer di lingkungan juga banyak pula yang mengalir ke anak Sungai Citarum.


"Sosialisasi ini masih di tindak lanjut oleh kami sampai saat ini, namun masih belum menemukan titik terang. Waktu dekat kemaren Komandan kita sudah melakukan survei dan mencari lahan untuk dibuatkan Ipal Komunal bersama orang Bapennas dan disertai pemerintah KBB, mudah-mudahan kelumit kotoran sapi bisa diselesaikan secepat mungkin," imbuh Epi Nana.


(zho)