Irigasi Tidak Berfungsi, Sawah Warga Palawa di Torut Jadi Lahan Tidur
-->

Advertisement Adsense

Irigasi Tidak Berfungsi, Sawah Warga Palawa di Torut Jadi Lahan Tidur

60 MENIT
Sabtu, 27 Januari 2024

Area persawahan warga Palawa di Sesean, Torut, yang jadi lahan tidur (redaksi)


60MENIT.co.id, Jakarta | Area persawahan di Kelurahan Palawa, Kecamatan Sesean, Toraja Utara (Torut) kini menjadi lahan tidur akibat tidak adanya lagi air irigasi mengalir masuk ke dalam sawah warga. Kondisi yang sudah berlangsung selama dua tahun ini, membuat sawah tersebut jadi lahan tidur. “Banyak lahan sawah warga di daerah sini (red, Palawa) termasuk sawah kami tidak bisa lagi digarap. Jadinya begini saja pak dan ini sudah sekitar dua tahun. Tidak ada air irigasi masuk ke sawah. Hanya air tadah hujan dan ini tidak mungkin begini terus tanpa ada tindakan dari Pemda Toraja Utara lewat instansi terkait,” ujar Pong Sandro, seorang warga kepada awak media, baru-baru ini. 


Surya Lilingan


Menurut Pong Sandro, ada banyak sawah warga di Palawa yang tidak lagi produktif. “Dulu waktu air masih lancar mengalir masuk ke sawah warga panen bisa sampai 5 kali dalam dua tahun. Sekarang biar 1 kali setahun tidak ada. Saluran irigasi ini apa gunanya tidak berfungsi, alasannya apa. Padahal di sini ada bendungan besar To’karau’,” jelas warga yang bernama lengkap Surya Lilingan ini. Area persawahan ini mulai dari jembatan Pangli sampai di jalan arah ke Balusu. “Dikuatirkan kalau tidak ada usaha dari Pemda semua warga mengalihfungsikan lahan mereka ini untuk tempat membangun rumah,” bebernya lagi di tengah lokasi persawahan di Palawa. 


Hamparan sawah lahan tidur akibat air yang tidak mengalir masuk ke sawah. Hanya air tadah hujan.


Dia menaruh prihatin dengan kondisi lahan pertanian tersebut serta meminta Pemda Torut, dalam hal ini Bupati Yohanis Bassang, segera tanggap dengan menyelesaikan masalah yang ada. “Kita sudah kekurangan pangan kenapa tidak diperhatikan yang seperti itu. Apomo ladikande, barra’ sisangpulo lima sa’bu sangkilo. (red, apa yang mau dimakan, beras lima belas ribu satu kilo). Inilah kita,” ketus pria yang akrab disapa Lilingan ini. 


Lahan sawah warga Palawa tampak hanya ditumbuhi rumput.


Dimintai tanggapannya terkait hal ini, Kepala Dinas Pertanian Lukas Pasarai Datubarri, SP, menjelaskan tentang tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi) serta kewenangan instansi yang dipimpinannya. “Kalau urusannya soal sungai, bendungan dan irigasi itu kewenangan PU. Kalau kami tersier pak, yang nyambung-nyambungnya ke sawah dan dam parit atau sungai-sungai kecil. Masalah ini dulu memang kami pernah singgung dan munculkan. Kami juga sudah pernah laporkan ke PU sebagai upaya koordinasi agar dipikirkan tindaklanjutnya. Saya juga sudah bilang ke lurah setempat untuk memberitahu atau memberi pemahaman warganya supaya saluran airnya tidak ditimbun,” terang Lukas via handphone, Sabtu (27/1) siang tadi. 


(anto)