Ketua Bawaslu Toraja Utara Minta Media dan Masyarakat Hindari Berita Hoaks
-->

Advertisement Adsense

Ketua Bawaslu Toraja Utara Minta Media dan Masyarakat Hindari Berita Hoaks

60 MENIT
Minggu, 11 Februari 2024

Ketua Bawaslu Toraja Utara, Brikken Linde Botting (redaksi 60menit.co.id)


60MENIT.co.id, Toraja Utara | Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Toraja Utara melaksanakan Apel Siaga Pengawasan Tahapan Masa Tenang Pemilu Tahun 2024 dihalaman alun-alun Rantepao, Sabtu (10/02/2024).


Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Toraja Utara, Brikken Linde Botting menyampaikan Media adalah pilar keempat demokrasi. Media memiliki peran penting dalam menciptakan Pemilu yang damai dan berintegritas. 


“Dengan komunitas ini diharapakan kita dapat bekerjasama menekan masalah hoaks, berita bohong yang sedang merajalela yang menimbulkan gesekan di lapangan,.” ujar Ketua Bawaslu.


Selain itu, Brikken meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam bermedia sosial, baik dalam berkomentar maupun menyebarkan informasi guna mencegah terjadinya gangguan informasi, termasuk hoaks terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.


Upaya tersebut dilakukan untuk menghindari penyebaran gangguan informasi, termasuk hoaks yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilihan umum yang tersisa empat hari lagi.


Lebih lanjut, ia mendorong generasi muda untuk menjadi pemilih cerdas dalam gelaran pesta demokrasi lima tahunan ini. Mereka harus cermat dalam menimbang visi, misi, program, dan citra diri dari para calon yang berkontestasi.


Fotobersama, staf Bawaslu Toraja Utara dan insan media


Dia juga mengingatkan kepada pemilih muda untuk bijak dalam menyikapi perbedaan pendapat dan pandangan dalam Pemilu 2024. Dia menegaskan perbedaan dalam pemilu merupakan hal yang lumrah.


"Apapun pilihannya, berbeda pilihannya kita tetap bersaudara. Biasa saja dalam hal berbeda pilihan. Inilah esensi dalam cerdas memilih dan bagaimana proses pemilihan umum dilakukan. Berbeda pilihan tetap dengan cinta. Inilah yang harus dilakukan," ujar dia. 


Brikken menambahkan bahwa dalam upaya mencegah berbagai permasalahan yang mungkin timbul selama Pemilu 2024 termasuk di ruang digital, para pemangku kepentingan, seperti KPU, Dewan Pers, serta TNI dan Polri telah melakukan deteksi dan mitigasi awal. 


Dia menilai upaya tersebut berjalan efektif, terlihat dari lebih "ademnya" suasana di lini media sosial dibanding pada Pemilu 2019.   

 (Sal)