Heboh di Garut ada warga bayar penggantian KWH dengan domba
-->

Advertisement Adsense

Heboh di Garut ada warga bayar penggantian KWH dengan domba

Frisca Friskilla
Kamis, 27 Agustus 2020



60menit.com, Garut - Unik, betul-betul beda dari yang lain. Warga Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut ini membayar pasang (penggantian) KWH meter dengan domba.

Adalah Yeni (37) warga Desa Panyindangan itu, terpaksa menyerahkan domba miliknya kepada petugas vendor PLN yang mengganti KWH meter di rumahnya. Hal itu dilakukan karena tidak mampu membayar uang penggantian KWH kepada petugas.

Ia bercerita bahwa beberapa bulan kWh meter yang ada di rumahnya mengalami kerusakan sehingga listriknya bermasalah. Yeni pun bersama suaminya, Engkar (50) melaporkan hal tersebut kepada petugas untuk mengeceknya.

“Saya minta ke petugas PLN yang dulu masang listrik untuk dicek. Petugas itu menyebut kalau kWh yang ada di rumahnya harus diganti karena sudah rusak. Karena mau bener lagi listriknya, kita sepakat mengganti,” ujarnya, Rabu (26/8/2020).

Masalahnya ketika akan diganti, Yeni kaget karena ternyata ia bersama suaminya harus membayar biaya penggantian sebesar Rp 450 ribu. Ia bersama suaminya pun bingung karena tidak memiliki uang untuk membayarnya.

Petugas itu mengaku telah membayar biaya itu kepada PLN, sehingga Yeni hanya berkewajiban membayar kepada petugas tersebut.

“Saat itu saya betul-betul tidak punya uang. Dan setelah diganti memang listriknya tidak ada masalah, tapi muncul masalah baru karena harus bayar biaya penggantian,” sebutnya.

Petugas yang mengaku sudah memberi dana talangan itu kata Yeni, beberapa kali datang menagih ke rumahnya, namun ia belum bisa membayarnya.

Akhirnya, karena bingung harus membayar menggunakan apa, ia pun mengusulkan kepada suaminya agar membayar dengan domba yang ada di rumahnya.

“Cuma domba harta yang kami punya di rumah. Jadinya kita berikan domba tersebut kepada petugas PLN. Petugas tersebut pun tidak menolak dan membawa domba yang kami berikan sebagai pengganti uang Rp 450 ribu itu,” ungkapnya.

Sementara itu, PLN UP3 Garut memastikan bahwa domba yang sempat dibawa oleh petugas pengganti kWh telah dikembalikan kepada Yeni dan Engkar. Humas PLN UP3 Garut, Agus Mulyana menyebut bahwa pihaknya sudah menyambangi rumah Yeni untuk menyelesaikan persoalan tersebut dan menegur petugas tersebut.

Menurut Agus, petugas yang mengganti kWh meter dan menerima domba sebagai pembayaran bukanlah pegawai PLN. Petugas tersebut merupakan rekanan PLN dan menegaskan bahwa aksi yang dilakukan itu tidak dapat dibenarkan.

“Petugas vendor itu akan diberi sanksi oleh kami. Itu sudah merusak citra dari PLN. Salahnya, konsumen itu tak datang langsung ke kantor PLN Pameungpeuk, tapi langsung menghubungi si petugas itu, karena petugasnya yang pasang kWh meter dulunya,” ucapnya.

Agus menjelaskan bahwa penggantian kWh rusak karena tidak disengaja tidaklah dikenakan biaya karena merupakan kewajiban PLN untuk mengganti.

“Kecuali sengaja dirusak, saat diganti akan dikenakan denda,” jelasnya.

Agus mengatakan bahwa penggantian kWH biasanya dilakukan secara rutin oleh PLN setiap 20 tahun. Hal tersebut dilakukan karena kWh meter merupakan aset milik PLN.