Bisa Dijadikan Wisata Kuliner, Peltu Ihwan Dansub 09 Sektor 22 : Pasca Normalisasi Sungai Cipamokolan
-->

Advertisement Adsense

Bisa Dijadikan Wisata Kuliner, Peltu Ihwan Dansub 09 Sektor 22 : Pasca Normalisasi Sungai Cipamokolan

60 MENIT
Kamis, 16 September 2021

60menit.co.id | Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 09, Pantau Normalisasi Sungai Cipamokolan, Derwati Rancasari, Kamis (16/09/2021).


60MENIT.co.id, Bandung | Penggunaan alat berat oleh Satgas Citarum Harum sektor 22 di subsektor 09, menggunakannya di wilayah Rw 9 dan Rw 1 kelurahan Darwati kecamatan Rancasari dalam rangka normalisasi Sungai Cipamokolan.


Dipimpin oleh Dansub 09 (Peltu Ihwan), ia mengatakan aktifasi penggunaan alat berat dalam giat normalisasi sungai melibatkan personil satgas sebagai pelengkap asistensi operator excavator di lapangan. 


"Pengerukan Sungai Cipamokolan dan penataannya kami menggunakan alat berat sebanyak 2 unit, yaitu jenis spesifik excavator long arm kekuatan zakis 210 F dan excavatlr cobelco daya SK 200, dengan dua jenis alat berat ini kami harap mampu mengeksekusi Normalisasi Sungai Cipamokolan yang sangat berkendala di tahun tahun kebelakang," ujar Ihwan, Kamis (16/09/2021).


Sebuah upaya yang tepat dari satgas sektor 22 dalam mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah ini. Seperti Tahun 2020 dan kebelakang bahwa muara bendung Sungai Cipamokolan tidak bisa menampung debit air curah hujan yang banyak, sehingga mengakibatkan robohnya kirmir dan tanggul pembatas sungai. 


Kendati demikian sungai yang terbilang cukup lebar ini tat kala musim kemarau airnya bau membusuk dan berbusa. Pasca investigasi belanja masalah yang dilakukan oleh Satgas Sektor 22 dengan melibatkan Tim DLHK Kota Bandung ternyata di wilayah ini tertumpuk limbah domestik yang busuk mengendap kedalam lumpur. Namun air sungai ini diminta oleh masyarakat tidak boleh di keringkan hingga 0%, karena sebagai kebutuhan pengairan lahan pertanian di musim kemarau. 


"Kejadian diatas sempat viral oleh beberpa media saat itu, atas hasil investigasi kami satgas sektor 22 dengan putusan wilayah ini harus dikeruk dan dilakukan normalisasi," imbuh Ihwan. 


Penataan Sungai Cipamokolan

Satgas sektor 22 berharap hasil dari normalisasi ini selain merilai bahaya banjir dan baunya sungai membusa saat kemarau juga bisa dijadikan Destinasi Kuliner bagi masyarakat. Menurut Peltu Ihwan area bantaran sungai yang luas ini bisa bermanfaat luas juga, yaitu sebagai upaya meningkatkan perekonomian warga setempat. 


"Disini jika selesai normalisasinya saya yakin akan menampilkan sebuah pemandangan sungai yang indah, lebar sungai yang mumpuni dihiasi penghijauanya dan kanan kiri sungai sudah ada jalan insfeksi, juga ada ruang kosong bisa dijadikan ajang kuliner bagi masyarakat, maka bisa mudah mengundang bagi pesepeda hari libur berhenti menikmati jajananya." harap Ihwan.


Pelebaran Sungai, dan pembebtukan bantaran yang rapih. 

Ihwan menambahkan, itu semua jika masyarakatnya sudah terbekali oleh prilaku yang cinta lingkungan, sebagai dasar bersih dan sehatnya sungai terus terkendali dan terpelihara. 


Hal diatas merupakan salahsatu cita cita dari Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2018, dengan tercapainya sungai bersih dan sehat akan bisa mengembalikan fungsi alami sungai untuk kesejahteraan masyarakat banyak. 


Hasil pekerjaan hari ini, Peltu Ihwan menyampaikan, yaitu menata area, menumpuk disposal, pengerukan sedimen sepanjang 30 m lebar 4 m tinggi 1.5 m dan pengangkutan sedimen 15 m³.


(zho)