Peringati World Cleanup Day, Satgas Sub 11 Sektor 22 Ajak Aparat Bongkar Sedimen Sungai Cipanjalu
-->

Advertisement Adsense

Peringati World Cleanup Day, Satgas Sub 11 Sektor 22 Ajak Aparat Bongkar Sedimen Sungai Cipanjalu

60 MENIT
Jumat, 17 September 2021

60menit.co.id | Satgas Citarum Harum sektor 22 sub 11, apel sebelum pengerukan sedimentasi Sungai Cipanjalu, Jumat (17/09/2021).


60MENIT.co.id, Bandung | Subsektor 11 Sektor 22 Satgas Citarum Harum, memeringati World Cleanup Day (WCD) pembersihan Sungai Cipanjalu di wilayah Rw 01 dan 02 Kelurahan Cisaranten Wetan Kecamatan Cinambo Kota Bandung, yang dipimpin oleh Serma Abdulloh Fawzi (Dansub 11), Jumat (17/09/2021).


World Cleanup Day adalah aksi bersih-bersih yang dilaksanakan dalam satu hari secara serentak di seluruh dunia, dengan tujuan menyatukan umat manusia dari berbagai budaya, agama, suku, dan ras untuk membersihkan dunia dari permasalahan sampah dan meningkatkan kepedulian terhadap permasalahanya, serta memupuk nilai nilai cinta kasih terhadap masa depan Bumi.


Menurut Abdulloh, biasanya giat seperti ini diperingati pada tanggal 15 September. "Namun bukan sebuah pelanggaran dilakukan hari ini, yang penting pemaknaanya mengena pada tujuan yang sebenarnya," katanya. 

Sebuah giat yang beririsan dengan tujuan Program Citarum Harum, maka Satgas Sub 11 dengan semangat mengorasikan hal ini kepada para peserta kegiatan.

Kondisi Sungai Cipanjalu sebelum dieksekusi.

Dilokasi ini satgas memimpin pengerukan Sungai Cinambo yang sudah tertutup sedimentasi dan ditumbuhi rumput liar, sekaligus dengan pembersihanya. 

Giat ini dihadiri pula oleh Aparat Kelurahan dan beberapa staf yang berkaitan dengan lingkungan hidup. 

"Sebenarnya perlu kebersamaan dalam penyelesaian masalah sungai, terutama rutinitas yang tepat waktu sehingga sungai tidak terbengkalai seperti yang kita lihat saat ini disini," imbuh Abdulloh. 

Kondisi Sungai Cipanjalu setelah dilakukan pengerukan. 


Keterikatan aparat pemerintah sangat penting di lapangan, yaitu sebagai bentuk resfeksitas pelayanan pengaduan lingkungan, supaya sungai tidak berdampak negatif kepada masyarakat. 

"Ini semua supaya tidak terjadi bencana, apalagi banjir sering terjadi karena afek kondisi sungai yang tidak memadai menampung air hujan etensitas tinggi," ujar Abdulloh. 

Pantauan satgas terhadap lingkungan sungai terus terfokus, dengan harapan hal ini didukung pula oleh aparat lemerintah di wilayah supaya perawatan sungai bisa berjalan lancar. 

(zho)