Silaturahmi Forkopimda, Ulama dan Umara Garut Mantapkan Ruang, Alat, Kondisi Juang Tangguh
-->

Advertisement Adsense

Silaturahmi Forkopimda, Ulama dan Umara Garut Mantapkan Ruang, Alat, Kondisi Juang Tangguh

Wak Puji
Jumat, 21 Februari 2020


60menit.com, Garut - Kegiatan silaturahmi Forkopimda, Ulama dan Umaro di wilayah Kabupaten Garut dalam rangka memantapkan ruang, alat, kondisi juang yang tangguh, dilaksanakan di Aula Graha Bhakti Makodim 0611/Garut, Jalan Veteran No. 01, Garut, Jawa Barat, Jumat (21/02).

Giat yang dibuka Dandim 0611/Garut, Letkol Inf Erwin Agung T.W.A., S.T., M. Tr (Han) dihadiri oleh Kapolres Garut , AKBP Dede Yudy Ferdiansyah, S.I.K., M.I.K., Kasdim 0611/Garut Mayor Inf Hamzah Budi Susanto, S.E, Para Pa Staf Kodim 0611/Garut, Para Danramil Jajaran Kodim 0611/Garut, Kaban Kesbangpol Kab. Garut Drs. Wahyudijaya , Ketua MUI Garut KH. Sirojul Munir, Para Ulama dan Umara, Para Toda, Todat dan Toga se-Kabupaten Garut.

Pada sambutan pembukaan kegiatan Dandim 0611/Garut Letkol Inf Erwin Agung T.W.A., S.T., M. Tr (Han) mengatakan dalam sistem pertahanan semesta yang digunakan oleh bangsa Indonesia, TNI merupakan tumpuan sebagai komponen utama pertahanan, konsekuensi dari hal tersebut TNI selalu melakukan upaya untuk mensinergitaskan seluruh komponen pertahanan.

“Upaya tersebut, sangat efektif dan konsekuen untuk mensinergitaskan sekaligus mewujudkan kekuatan Ruang, Alat dan Kondisi (RAK) juang yang tangguh dalam Pembinaan Teritorial (Binter), komunikasi Sosial (Komsos) merupakan salah satu metode Binter yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap prajurit dan satuan jajaran Kodim 0611/Garut dalam rangka membangun pemahaman dan pengertian bersama, serta melahirkan kepentingan bersama guna mewujudkan tujuan bersama”, ungkapnya.


Dandim juga menekankan seluruh warga negara Indonesia memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dalam memajukan bangsa, Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia diwujudkan dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang mengandung arti berbeda – beda tetapi tetap satu jua, menggambarkan gagasan dasar yaitu menghubungkan daerah dan suku bangsa diseluruh Nusantara menjadi satu yaitu NKRI. (Djie)