Produksi Cengkeh Di Garut Menurun Drastis dan 40 Persen Pohonnya Mati
-->

Advertisement Adsense

Produksi Cengkeh Di Garut Menurun Drastis dan 40 Persen Pohonnya Mati

Wak Puji
Rabu, 24 Juni 2020



60menit.com, Garut - Dinas Pertanian Kabupaten Garut, mencatat sebanyak 40 persenan pohon cengkeh yang ada di Kabupaten Garut saat ini dalam kondisi mati. Dengan matinya pohon tersebut, dipastikan tonase cengkeh yang dihasilkan dari Garut akan mengalami penurunan drastis.

Kepala Dinas Pertanian Beni Yoga didampingi Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman mengatakan luas area kawasan tanaman cengkeh di Kabupaten Garut mencapai 5.000 hektare. “Sekarang 40 persennya mati karena beberapa faktor,” ujarnya, Rabu (24/6/2020).

Ia mengungkapkan, salah satu faktor yang menyebabkan matinya pohon cengkeh tersebut adalah akibat musim kemarau panjang yang terjadi beberapa waktu lalu. Di antara pohon cengkeh yang mati, usianya ada yang sudah puluhan tahun.

“Untuk wilayah yang paling banyak pohon cengkeh yang mati itu di wilayah Garut Selatan, seperti di Kecamatan Cikelet. Pohon cengkeh di Garut ini memang paling banyak di Cikelet. Dalam kondisi normal, setiap tahun bisa menghasilkan 332.546,65 kilogram,” kata Beni.

Dengan banyaknya pohon cengkeh yang mati di Kabupaten Garut, dipastikan akan terjadi penurunan produksi. Idealnya setiap hektare pohon cengkeh menghasilkan 411 kilogram bunga kering siap jual, atau sekitar 865.902 kilogram bunga kering dari seluruh Kabupaten Garut.

Saat ini, harga jual cengkeh basah dan yang kering sedang mengalami penurunan. Untuk cengkeh basah, terjadi penurunan dari Rp30 ribu menjadi Rp20 ribuan/kilogram. Sedangkan cengkeh kering, dari biasanya Rp100 ribu menjadi Rp70 ribuan/kilogram.

“Dengan kondisi turunnya harga tersebut, tidak sedikit petani cengkeh ini tidak kembali menanam lahannya dengan tanaman cengkeh. Mereka lebih memilih menanam durian dan petai. Alasan petani, tanaman tersebut lebih kuat saat musim kemarau terjadi,” pungkas Beni.