Kabupaten Garut tetap bertahan pada kondisi surplus sebanyak 57 ribuan ton beras
-->

Advertisement Adsense

Kabupaten Garut tetap bertahan pada kondisi surplus sebanyak 57 ribuan ton beras

Wak Puji
Jumat, 28 Agustus 2020

(Photo : Yogi Budiman /diskominfo Garut)
60menit.com, Garut - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menargetkan produksi beras dari hasil tanam di Garut, Jawa Barat, tetap bertahan pada kondisi surplus sebanyak 57 ribuan ton beras dari total produksi rata-rata setiap tahun sebanyak 334 ribuan ton beras.

"Kami menargetkan di tahun ini (2020) itu surplus beras diangka 57 ribuan, angka itu sama seperti tahun sebelumnya dari hasil panen padi di Garut," kata Kepala Seksie Serealia Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Endang Junaedi melalui telepon seluler di Garut, Kamis.

Ia menuturkan, produksi padi di Garut pada tahun sebelumnya tercatat sebanyak 530.715 ton gabah kering giling dengan hasil beras 334.350 ton, sementara kebutuhan konsumsi Garut setiap tahunnya pada kisaran 276.475 ton beras per tahun.

Hasil produksi dan kebutuhan beras di Garut itu, kata dia, maka terjadi surplus diangka 51 sampai 70 ribu ton beras, sehingga dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini dipastikan tidak akan terjadi kekurangan pasokan pangan.

"Angka produksi dengan jumlah kebutuhan Garut setiap tahun itu, maka hasilnya masih surplus, tidak defisit," katanya.

Ia menyampaikan, wabah COVID-19 tidak terlalu besar dampaknya pada sektor pertanian, sehingga produktivitas tanaman pangan di Garut masih berjalan normal.

Menurut dia, hasil peninjauan di lapangan para petani tetap beraktivitas menanam, bahkan dalam setahun ini ada beberapa daerah yang melakukan panen beras, jagung dan jenis tanaman pangan lainnya.

"Kalau dikaitkan dengan pandemi sebenarnya petani itu tidak merasa dampaknya, sepanjang ada turun hujan, sepanjang ada air, petani tetap menanam dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman usai menghadiri panen raya padi di Tarogong menambahkan, sektor pertanian masih tetap produksi di tengah pandemi, salah satunya panen padi.

Menurut dia, dampak COVID-19 terhadap sektor pertanian cukup kecil dibandingkan sektor lainnya karena kegiatannya dilakukan di alam terbuka, terkena sinaran matahari, dan tidak melibatkan banyak orang.

Pemkab Garut akan terus mendukung sektor pertanian agar perekonomian di tengah pandemi kembali bangkit dan secepatnya kondisi wabah COVID-19 cepat berakhir.

"Bisa bertahan dan bisa membangkitkan ekonomi adalah sektor pertanian, maka kita terus support agar petani tetap bekerja," katanya.