Masalah Wartawan dan Apdesi Kabupaten Garut berujung damai karena kesalahpahaman
-->

Advertisement Adsense

Masalah Wartawan dan Apdesi Kabupaten Garut berujung damai karena kesalahpahaman

Wak Puji
Selasa, 18 Agustus 2020


60menit.com, Garut – Santer berita online di kabupaten Garut antara Apdesi dan Dunia jurnalia yang sempat memanas dan berujung Apdesi melaporkan ke pihak kepolisian. Pada hari Selasa ( 18/8/3020) Sejumlah wartawan di Kabupaten Garut  akhirnya bertemu dengan Ketua Apdesi Garut, H Asep Basir di Villa Ketua Apdesi di Desa Sukarame, Kecamatan Leles.

Pertemuan sejumlah wartawan dengan Ketua dan Jajaran Pengurus Apdesi, Ketua Parade dan Muspika itu adalah dalam rangka mediasi terkait perselisihan yang sempat viral sebelumnya.

Dimana wartawan dan Ketua Apdesi sempat terlibat perselisihan atas kesalah pahaman penafsiran yang berujung dipolisikannya sejumlah wartawan yang sempat memuat berita tentang Ketua Apdesi Garut.

Dari pihak wartawan sendiri difasilitasi oleh wartawan muda si Kalem, yaitu Feri dari salah satu media cetak di Garut sebagai mediator. Dengan langkah persuasif, Feri kemudian mempertemukan kedua belah pihak kaitan perselisihan yang terjadi.

Sementara dari pihak Apdesi difasilitasi oleh jajaran Apdesi dan Ketua Parade Nusantara Garut. Sehingga terjadilah sebuah dialog yang pada akhirnya diketahui bahwa titik permasalahan itu rupanya hanya salah paham atau salah penafsiran belaka.

Akhirnya antara kedua belah pihak terjadi islah. Bahwa kedua belah pihak menyadari perselisihan yang tejadi bukanlah persoalan krusial yang patut diperselisihkan berlarut-larut.

Dari pihak wartawan sendiri, diwakili H Ujang Selamet dari media Patroli mengucapkan permohonan maaf atas kesalahapahaman dan kekeliruan berita yang sempat dimuat. Juga sekaligus mewakili permohonan maaf beberapa media online yang sempat mempublikasikan Ketua Apdesi.

H Ujang Selamet mengaku dengan tulus meminta maaf atas kekeliruan pemberitaan yang sempat dipublikasi tersebut. Dan H Ujang sendiri mengaku tidak ada niat sedikitpun untuk menjatuhkan nama baik Ketua Apdesi Garut.

Langkah H Ujang sendiri diakuinya semata-mata ingin membela marwah atau nama baik insan pers. Yang pada akhirnya memang, dirinya mengakui bahwa ternyata itu hanya salah paham.

H Ujang sendiri ketika bertemu dengan Ketua Apdesi Garut, H Asep Basir, mengaku bahwa rupanya sosok Ketua Apdesi merupakan sosok yang baik, ramah dan begitu menghargai insan pers.

“Saya dengan tulus mengucapkan permohonan maaf atas kekeliruan yang sempat terjadi. Saya baru tahu bahwa sosok Ketua Apdesi adalah sosok yang religius, ramah, dan begitu menghargai insan pers,” ujar H Ujang.

Pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Begitulah kesan H Ujang ketika bertemu dengan ketua Apdesi. Dia baru menyadari rupanya prasangka selama ini adalah keliru.

Bahwa apa yang diucapkan Ketua Apdesi sebetulnya bukan ingin merendahkan insan pers, melainkan untuk menjunjung tinggi marwah insan pers yang selama ini ternodai oleh oknum.

“Saya mengucapkan termakasih kepada rekan-rekan media juga Jajaran Apdesi Kabupaten Garut, Ketua Parade dan seluruh pihak yang telah mempertemukan mediasi ini,” kata H Ujang.

H Ujang juga komitmen akan senantiasa bersinergi dengan Apdesi Garut. Bahwa selama ini H Ujang mengaku dirinya senantiasa menjalin kerjasama baik dengan Apdesi.

Sementara Ketua Apdesi sendiri, H Asep Basir, dengan legowo memaafkan rekan-rekan media jika memang selama ini telah mempublikasikan hal yang keliru tentang dirinya.

H Asep dengan rendah hati, mengaku sebagai sesama Muslim harus saling memaafkan. Karena itu dirinya mengaku tidak ada gunanya untuk memperpanjang persoalan ini berlarut-larut. Karena memang selama ini H Asep pun memandang kemitraan media dengan Apdesi adalah mutlak diperlukan.

Dirinya tak sedikitpun menganggap wartawan sebagai musuh. H Asep justru ingin bersama-sama membesarkan nama wartawan di Garut.

Bahkan sejumlah program strategis pun sudah disiapkan H Asep untuk mengembangkan kemerdekaan pers di Garut. Namun demikian, H Asep tidak melarang jika memang media yang selama ini mempunyai fungsi sosial kontrol untuk mengingatkan jika ada pemerintah desa yang diduga keluar dari aturan.

Dalam mediasi tersebut, H Asep Basir dengan legowo membuat pernyataan telah islah dengan sejumlah media dan pernyataan bersama itu akan dilaporkan ke dewan pers dan Kepolisian.

Sementara itu, salah seorang wartawan Garut, Feri, mengapresiasi atas islah yang telah dilakukan kedua belah pihak.

“ Saya mengapresiasi langkah kedua belah pihak untuk memilih jalan islah. Karena saya memandang tidak ada persoalan yang patut diperselisihkan. Saya memandang ini hanya salah paham,” ujar Feri.

“ Saya memandang ucapan Ketua Apdesi merupakan upaya untuk membantu wartawan agar marwah wartawan tidak dilecehkan oleh langkah-langkah oknum yang mengaku wartawan padahal bukan. Jadi ini hanya salah paham. Adapun langkah rekan-rekan media saya mengerti itu dikarenakan semangat solideritas. Tapi langkah teman-teman saya akui terlalu dini menilai sebelum klarifikasi. Itu saja persoalannya,” ujar Feri.

Selain itu Feri juga berharap ke depan kebebasan pers dapat tumbuh dengan baik di tanah air, khususnya Kabupaten Garut.

“Di satu sisi penting untuk dipahami bahwa ranah jurnalistik itu di dewan pers. Ada mekanisme hak jawab dan hak koreksi ketika terjadi perselisihan antara masyarakat dengan wartawan atau perusahaan pers. Jadi saya berharap ke depan tidak ada lagi kasus dimana wartawan dipolisikan sebelum menempuh dewan pers. Walaupun saya sangat menghargai karena itu hak setiap warga negara. Namun di sisi lain saya juga berharap kepada rekan-rekan media agar mengedepankan kode etik jurnalistik dan undang-undang pers nomor 40 tahun 1999. Kedepankan azas praduga tak bersalah dan berimbang lah dalam membuat berita,” ujar Feri.

Hal ini penting agar terjadi harmonisasi antara masyarakat dengan pers. Bahwa di satu sisi pers memiliki kemerdekaan berekspresi, tapi di satu sisi pers juga wajib menghargai hak orang lain untuk mendapatkan hak jawabnya tau diklarifikasi. Dan Pers tidak boleh memvonis karena azas praduga tak bersalah harus diutamakan.

 “Alhamdulillah, semuanya sudah selesai saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas kelogowoan untuk islah. Secara khusus saya mengucapkan terimakasih kepada Ketua Apdesi Garut Pak Haji Asep Basir , Ketua Parade Nusantara Garut Pak Tedi Rochendi, dan pak H Ujang Selamet selaku wakil wartawan,” tutup Feri.