DPRD Kabupaten Garut Minta Kepada Pemda Garut menarik beras jelek dampak covid-19
-->

Advertisement Adsense

DPRD Kabupaten Garut Minta Kepada Pemda Garut menarik beras jelek dampak covid-19

Frisca Friskilla
Selasa, 22 September 2020





60menit.com,
Garut - Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat meminta Dinas Sosial setempat untuk menarik beras berkualitas jelek dari warga yang daerahnya menjalani isolasi dampak darurat penyebaran wabah COVID-19.


"Kami minta kalau ada yang jelek, seperti kemarin ada beras jelek harus secepatnya ditarik untuk diganti," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Garut Yudha Puja Turnawan saat meninjau langsung pendistribusian bantuan pangan di Perumahan Cempaka, Kabupaten Garut, Senin.


Ia menuturkan, Pemkab Garut saat ini sudah menyalurkan bantuan paket berupa kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat yang daerahnya diberlakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) karena adanya kasus positif COVID-19 di daerah itu.


Namun di lapangan, kata dia, dilaporkan adanya bantuan yang didistribusikan kepada masyarakat kualitasnya jelek, dan diminta untuk segera diganti dengan kualitas yang lebih bagus.


"Untuk itu kami datang ke sini untuk mengawasi dan mengecek langsung kondisi bantuan, dan mudah-mudahan tidak ada lagi barang yang jelek," katanya.


Ia menyampaikan, DPRD Garut terus melakukan pengawasan pelaksanaan program penyaluran bantuan berupa kebutuhan pangan maupun penanganan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak wabah COVID-19.


"Tentunya kami sesuai tugas dan fungsinya siap mengawal dan mengawasi pelaksanaan penanganan COVID-19 ini," katanya.


Kepala Dinas Sosial Ade Hendarsyah menyatakan, siap melaksanakan pendistribusian bantuan pangan untuk daerah terdampak wabah COVID-19 sesuai aturan yang berlaku.


Ia menyampaikan, laporan masyarakat adanya beras berkualitas buruk sudah langsung ditarik dan diganti dengan barang yang berkualitas bagus.


"Yang kejadian kemarin sudah kami ganti, kalau pun sekarang misalkan ada yang jelek, akan kita tarik dan langsung diganti," katanya.


Ia menyampaikan, beras yang ditemukan kualitas jelek itu karena adanya kesalahan pengambilan barang dari gudang sehingga terbawa dan tersalurkan ke masyarakat.


"Penyebabnya kemungkinan ada kesalahan pengambilan dari gudang yang terangkut, dan hari itu diganti dengan yang lebih baik," katanya.