Selama Tahun 2020 Kantor SAR Bandung Menangani 80 kasus Pencarian orang hilang
-->

Advertisement Adsense

Selama Tahun 2020 Kantor SAR Bandung Menangani 80 kasus Pencarian orang hilang

Wak Puji
Rabu, 16 September 2020


60menit.com, Cianjur  - Kantor SAR Bandung, Jawa Barat, selama tahun 2020 menangani 80 kasus pencarian orang hilang terbawa arus sungai dan gelombang laut di wilayah Jawa Barat.

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah di Cianjur Selasa, mengatakan kasus pencarian orang hilang yang ditangani SAR Bandung, sebagian besar warga dan nelayan yang dilaporkan hilang terbawa arus tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.

"Bahkan beberapa hari yang lalu operasi SAR Bandung bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI/Polri dan BPBD setempat berhasil menemukan dua jasad nelayan asal Sukabumi yang dilaporkan hilang di perairan laut selatan Cianjur," katanya.

Tidak hanya pencarian orang hilang di lautan, pihaknya pun melakukan pencarian orang hilang terbawa arus sungai seperti yang menimpa beberapa orang warga di Cianjur salah satunya wartawan yang terbawa hanyut bersama anaknya saat memancing di sungai di belakang komplek perumahan tempatnya tinggal.

Meski anggota yang dikirim ke setiap lokasi terbatas, namun ungkap dia, operasi SAR yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal karena berkoordinasi dengan relawan dan aparat setempat dibantu warga sekitar. Bahkan setiap operasi SAR dilakukan dapat tuntas dengan penemuan sebelum batas waktu habis.

"Sebagian besar operasi SAR yang kami lakukan baik di Cianjur atau daerah lain, terkait laporan orang hilang terbawa arus sungai atau gelombang laut, namun ada beberapa di antaranya pencarian orangg tertimbun dan operasi penyelamatan lainnya," kata Deden.

Ia menjelaskan, untuk wilayah Cianjur, pihaknya memfokuskan operasi penyelamatan orang hilang tenggelam atau terbawa arus di pesisir pantai selatan yang kerap terjadi. Sehingga selain melakukan pencarian, pihaknya juga mengimbau warga atau nelayan untuk menghindari pantai saat cuaca buruk.

"Kami selalu mengimbau warga di pesisir selatan atau wilayah rawan bencana untuk jeli melihat tanda-tanda alam, bahkan kami membekali relawan di Cianjur, untuk tangguh bencana dan mempelajari tanda-tanda, sehingga dapat bertindak ketika melihat tanda akan terjadinya bencana," katanya.