Inilah Analisis Banjir dan Longsor di Kabupaten Garut SertaTasikmalaya
-->

Advertisement Adsense

Inilah Analisis Banjir dan Longsor di Kabupaten Garut SertaTasikmalaya

Wak Puji
Rabu, 14 Oktober 2020

 


60menit.com, Garut - Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana pada BPBD Provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu, mengatakan di Kabupaten Tasikmalaya, pada Senin (12/10/2020) pukul 01.30 WIB, terjadi kejadian tanah longsor di Kampung Kalanganyar - Leuwihieum, Desa Mandalahayu, Kecamatan Salopa.

"Pada Minggu malam 11 Oktober 2020 terjadi hujan deras hingga menyebabkan terjadinya longsor karena kontur tanah yang agak labil. Sebagian badan jalan tertimbun longsoran tanah sehingga menghambat arus lalu lintas," katanya melalui ponsel, Senin (12/10/2020) .

Budi mengatakan tidak ada korban dari kejadian tersebut. BPBD Provinsi Jawa Barat memantau dan melakukan Koordinasi dengan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, termasuk diantaranya Babinsa dan Kapolsek kecamatan Salopa.

Bersama petugas, relawan, dan pemerintah, warga bergotong royong membersihkan material longsoran dengan menggunakan mesin dan manual. Arus lalu lintas sengaja menggunakan teknik buka tutup hingga kegiatan selesai. 

Selanjutnya, Budi juga mengatakan, pada hari yang sama, pukul 04.00 WIB telah terjadi kejadian banjir bandang menerjang 10 desa di tiga kecamatan, di Kabupaten Garut.

Hujan deras turun hingga menyebabkan meluapnya Sungai Cipalebuh, Cikaso, dan Cibera, kemudian mengakibatkan banjir bandang. Di Kecamatan Pameungpeuk tinggi muka air atau TMA mencapai 100-150 cm. Kemudian dua unit jembatan terdampak.

Di Kecamatan Cibalong tercatata 110 unit rumah terendam dengan TMA 50-80 cm dan satu unit jembatan terdampak. Sedangkan di Kecamatan Cikelet jalan tergenang.

"Air masih menggenangi dibeberapa titik. Masih melakukan pendataan. Untuk titik pengungsian sementara berada di Kantor Kecamatan, Kantor Koramil, Kantor Polsek, dan Kantor Pemerintah dan wilayah aman lainnya," katanya.

Sebanyak 11 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya dilanda bencana longsor dan banjir, menyusul hujan yang turun sepanjang Minggu (11/10) malam hingga Senin (12/10/2020) subuh.

Bencana terparah diantaranya terjadi di Kecamatan Gunungtanjung. Seorang warga dilaporkan meninggal, berikut sebuah rumah tertimpa longsor di Desa Malatisuka. Longsor juga menutup akses jalan vital beraspal hotmix yang menghubungkan Manonjaya - Gunungtanjung - Salopa di Desa Mandalawangi, Kecamatan Salopa.

Data yang dihimpun Tribun dari kantor BPBD Kabupaten Tasikmalaya, menyebutkan, selain di Gunungtanjung, bencana terjadi di 10 kecamatan lainnya. Di Desa Karyabakti dan Cigunung, Kecamatan Parungponteng, longsor menutup jalan desa dan menimpa dua rumah hingga rusak serta rumah lainnya terancam.

Di Desa Girijaya Kecamatan Bojongasih, dan Desa Bantrkalong Kecamatan Cipatunah, terjadi banjir yang merendam jalan desa dan belasan rumah.

Banjir juga merendam beberapa rumah dan jalan di Desa Sipatnunggal, Kecamatan Sodinghilir. Di Desa Cukangkawung dua

rumah diterjang longsor. Bencana longsor dan banjir juga melanda wilayah Kecamatan Jatiwaras, Sukaraja, Bantarkalong, Tanjungjaya dan Karangnunggal. Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum,

mengaku prihatin dengan musibah tersebut. Ia meminta warga waspada bencana susulan.

"Hari ini saya akan keliling memantau lokasi bencana. Termasuk longsor yang memutus total ruas Manonjaya - Salopa. Itu jalan vital bagi perekonomian dan sosial warga," pungkas Uu.