Penunjukan Yeremia Marewa Jadi Plt Inspektur Toraja Utara Terus Disorot
-->

Advertisement Adsense

Penunjukan Yeremia Marewa Jadi Plt Inspektur Toraja Utara Terus Disorot

60 MENIT
Selasa, 02 Februari 2021

60menit.co.id | Antonius Ramma (Sekjen WASINDO dan Pengawas Independen Indonesia)


60MENIT.COM, Makasar | Rangkap jabatan Yeremia T Marewa sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Plt Inspektur Toraja Utara, dinilai tidak efektif. Karena Yeremia sebagai Kadis yang harusnya terperiksa juga sekaligus sebagai pemeriksa dengan jabatan Plt Inspektur atau Kepala Inspektorat. Ironisnya, di Dinas Pendidikan Torut sendiri selama ini diduga timbul banyak masalah. 


Teranyar, masalah yang muncul selain soal pelaksanaan DAK Pisik Pendidikan 2020, juga Pengelolaan Dana BOS utamanya BOS Afirmasi dan Kinerja 2019 terkait pengadaan perangkat rumah belajar seperti peralatan komputer, laptop dan lainnya, termasuk HP Android. Cara pengadaannya, sesuai juknis, melalui mekanisme SIPLah. Namun dalam prakteknya, diduga ada oknum atau pihak lain di lingkungan Disdik setempat terlibat dengan memaksa pihak sekolah mengambil barang yang dipasarkan.


Barangnya itu diduga tidak sesuai spek. Begitu pula dokumen pengadaannya terindikasi tidak memenuhi prosedur administrasi dengan potongan pajak tidak jelas. Sesuai spek, produk Android yang seharusnya bermerek Samsung atau semacamnya, yang datang sebagian merek Evercoss. Merek di luar spek ini, menurut sumber yang layak dipercaya, diduga diadakan oknum Disdik Torut berinisial JP dengan dukungan atasan yang bersangkutan. 


"Biasanya kalau pekerjaan seperti itu tidak sendiri yang melakukan. Ada beberapa orang yang saling kerjasama, antara bawahan-atasan. Bisa berupa jaringan atau sindikat untuk mencari keuntungan bersama," ujar Sekjen WASINDO (Pengawas Independen Indonesia) Antonius Ramma, ketika dimintai responnya via telepon genggam, Senin (1/2). Karena itu, untuk kasus semacam ini, kata Antonius, pihak berwenang sudah harus bertindak. 


Sebaliknya, Inspektorat Torut tidak bisa diharapkan karena tidak akan objektif. "Bagaimana mungkin mau objektif dan fair, ada Yeremia yang menakodai inspektorat. Hasil pemeriksaannya akan diragukan. Malah bisa dianggap tendensius dan mengada-ada. Kecuali misalnya inspekturnya bukan Yeremia. Artinya dia sebatas kadis, di posisi terperiksa, walaupun mungkin yang melakukan bawahannya," beber Antonius. 


(anto)