WASINDO Sorot Review Inspektorat Torut Atas Dana BOS SD dan SMP
-->

Advertisement Adsense

WASINDO Sorot Review Inspektorat Torut Atas Dana BOS SD dan SMP

60 MENIT
Senin, 01 Februari 2021

60menit.com | WASINDO Sorot Review Inspektorat Torut Atas Dana BOS SD dan SMP.


60MENIT.COM, Makasar - Inspektorat Toraja Utara yang kini dikendalikan Plt. Inspektur, Yeremia T Marewa, yang juga Kadis Pendidikan, baru saja mengadakan Review terhadap beberapa sekolah SD dan SMP di Torut terkait Pengelolaan Dana BOS 2020. BOS Afirmasi dan Kinerja 2019 pun direview pihak Inspektorat. Kegiatan review ini dilaksanakan di Gedung SMPN 1 dan SMPN 2 Rantepao. 


Seorang Aktivis Toraja Transparansi, Natan, sempat memantau sekilas kegiatan tersebut. Ia terjun langsung secara senyap dan mengorek sedikit keterangan dari beberapa pihak di lokasi atau TKP. Seperti di SMPN 2 Rantepao, ada beberapa peserta review. Sebagian mengaku kesulitan menghadapi review itu. "Pusing pak, soalnya bukan laporan manual saja tapi aplikasi juga," ujar seorang dari peserta.


Yang merepotkan, katanya, aplikasi itu baru. "Ada istilah aplikasi seperti RAKS dan BKU, dan harus sama dengan manualnya, tidak boleh beda. Laporan saya saja belum selesai karena ada yang salah pak," timpalnya. Ironis, dari peserta yang hadir ada yang hanya diwakili bendahara atau operator. "Kepala sekolahku tidak ada sementara banyak sekali dicari tim pemeriksa," tutur peserta lain yang juga bendahara sekolah.


Penyebab belum selesainya laporan seperti diungkap seorang dari yang diperiksa, ternyata bukan dari pihak sekolah. "Bagaimana pak dana BOS Catur Wulan 3 pencairannya di bulan Desember tanggal 20 ke atas, jadi belum direalisasi semua belanja, sementara laporan penggunaan anggarannya disuruh kasih masuk. Baru beda-beda juga cara pemeriksaannya ini tim. Lain di Dinas Pendidikan lain di Inspektorat," ungkapnya. 


Ibu yang enggan disebut namanya ini, mencontohkan biaya makan minum tidak ada dalam Juknis BOS. "Padahal ada di samping saya waktu diperiksa laporannya saya dengar, tapi tidak jadi temuan. Bahkan ada belanja barangnya tidak dicari pajaknya, sementara tim yang periksa saya semua dicari. Bingung pak," ketus sang ibu di hadapan aktivis TOTRANS kepada awak media ini, Jumat (29/1). Ibu tersebut tidak tahu kepada siapa ia bercerita.


Menanggapi Tatacara dan Etika Pemeriksaan Inspektorat, jika memang benar seperti yang diinformasikan, Sekjen Perkumpulan WASINDO (Pengawas Independen Indonesia) Antonius Ramma sangat menyayangkan. Cara yang dilakukan dalam memeriksa itu, kata Antonius, dianggap tidak profesional karena terkesan tendensius. "Hasil pemeriksaannya bisa jadi meragukan dan harus diuji kebenarannya," pungkasnya. Ia juga mewanti-wanti sinyalemen berbagai masalah yang ada di Disdik Torut selama ini. (anto)