Kolonel Eppy Gustiawan, Kembali Menertibkan Sisa Bangunan Liar di Antapani Kidul
-->

Advertisement Adsense

Kolonel Eppy Gustiawan, Kembali Menertibkan Sisa Bangunan Liar di Antapani Kidul

60 MENIT
Rabu, 03 Maret 2021

60menit.co.id | Kol. Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P., ((Dansektor 22 Citarum Harum) pada penertiban Bangunan Liar di Bantaran Sungai Cibodas Antapani Kidul, Rabu (3/03/2021).


60MENIT, Bandung | Bangunan liar di wilayah Antapani Kidul pada akses hilir bantaran Sungai Cibodas, kembali dibongkar oleh gabungan beberapa SKPD Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung merupakan kolaborasi dari Satgas Citarum Harum Sektor 22 dan BBWS, Rabu (3/03/2021)


Unsur Dinas terkait, yaitu DPU, Satpol PP, Distaru, Kesbangpol, Kecamatan Antapani termasuk Kelurahan Antapani Kidul, hal ini merupakan progres yang benar menurut hukum dan merupakan keinginan pemerintah Kota Bandung melalui kesepakatan bersama untuk menata wilayah dan penertibannya. 


Dinas terkait sudah melakukan pendekatan yang humanis edukatif terhadap warga terdampak, mereka paham atas aturan yang berlaku, dengan jaminan menuai perhatian pemerintah dengan mengondisikan tempat tinggal yang baru yaitu di Rusunawa Rancacili. 



Pembongkaran yang dipantau oleh Kapolsek Antapani (Kompol Asep SPN) bersama Danramil (Kapt. Inf. Kingrad) menjamin kelancaran kegiatan, mengawal kondisifitas tindak lanjut surat pembatasan eksekusi pembongkaran yang dikeluarkan oleh Satpol PP Kota Bandung, dengan batas waktu hari Senin (1/03/2021) namun ada speling waktu kebijakan mulai pembongkarannya di hari Rabu (3/03/2021).


"Kesepakan untuk membongkar itu sudah ada komitmen antar dinas dan disetujui oleh warga, bahkan ada juga warga yang membongkar secara mandiri, hari ini tinggal sisanya maka kami bantu," ujar Kol. Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P., selaku Dansektor 22 Citarum Harum, saat ditemui di lokasi. 


Mengacu pada peraturan perundang undangan yang benar tentang sungai dan tata kelola pengairan, penertiban bangunan yang ada disempadan sungai merupakan program yang sedang digalakan, dengan tujuan untuk menghindari bencana banjir dan membangun fasilitas sungai sebagai pemeliharaannya. 


"Penertiban bangunan selain bertujuan untuk menata sungai dengan benar, ini pun merupakan mitigasi terhadap warga yang menghuni di bantaran, maka pendukungan dari pemerintah daerah sangat kuat," imbuh Eppy. 


Mewakili pemilik lahan bongkaran, Joko Dwi Priyono (PPNS BBWS Citarum) menyampaikan, pembongkaran lanjutan dari 64 rumah tersisa hari ini 48 rumah, secara humanis yang diwakili tokoh warganya sudah menemukan titik kesepakatan. 



"Kita bekerjasama dengan aparat dinas terkait yang berkontrubusi penuh kepada Satgas Sektor 22 Citarum Harum, rencana hari ini akan membongkar semua bangunan yang ada dengan target 7 hari kedepan," katanya. 


Joko menambahkan, bahwa rencana pembongkaran dari sisa bangunan yang ada dikondisikan hari ini, yaitu membongkar atap dan material yang ringan dulu, sehingga estimasi schedule muncul 7 hari kedepan sesuai kondisi dilapangan. 


Pasukan terhimpun dari keseluruhan hingga 400 personil, terfokus pada keamanan warga, menurut Lurah Antapani Kidul (Dedi Juardi) bahwa semua ini sudah maksimal. 



"Kami semaksimal mungkin sudah mengondisikan di kewilayahan, baik pada persuasif warga terdampak maupun bekerjasama dengan Satgas dan aparat kedinasan terkait," ujar Dedi. 


Pihaknya dari kewilayahan sudah menyiapkan 35 unit di Rusunawa Rancacili di lantai 6, 7 dan 8 dengan batasan biaya free selama 6 bulan.


Rata rata warga penghuni yang terdampak bongkaran adalah berstatus ngontrak, bila bertujuan mitigasi merupakan tindakan yang tepat. 

(zho)