 |
| 60menit.co.id | Abu Rizal Bakrie |
IMMUNOTHERAPY VAKSIN NUSANTARA.
by Zeng Wei Jian
6ENIT.co.id, Jakarta | Immunotherapy adalah metode terbaru to combat cancer. A newly added pillar of "Oncotherapy", a system for Requesting Chemotherapy Protocols.
Konsep Cellular immunotherapy diperkenalkan oleh William Coley (founder of cellular immunity) dan Paul Ehrlich (founder of humoral immunity). Cellular immunotherapy menggunakan Adoptive T Cell therapy (ACT), Dendritic Cell (DC) vaccine therapy, dan Natural Killer (NK) cell therapy.
Riset Dendritic Cell Immunotherapy dilakukan oleh UCLA. APAC Biotech Company membawa pengetahuan Dendritic Cell ke India. Kolaborasi Nimbus Therapeutics & Celgene mengembangkan aplikasi treatment Dendritic Cell Therapy. University of California San Diego Research Work mengkonfirmasi efficacy Dendritic Cell Cancer Vaccines.
In normal times, sebelum Covid-19 merebak, Dr. Gay Crooks berprofesi sebagai developmental immunologist. Dia fokus riset soal human hematopoietic stem cells.
Lalu Dr. Christopher Seet, saat training PhD di UCLA’s STAR program, mengembangkan metode memproduksi dendritic cells dari stem cells. Sekarang keduanya redirecting their expertise mempelajari Covid-19 versus dendritic cells. Targetnya menemukan vaksin paling ampuh.
Tanggal 22 Mei 2020 Celartics Biopharma mematenkan Cov-DCVax, vaksin dengan flatform dendritic cell (DC)-based.
China dan Amerika sedang berlomba mengembangkan metode dendritic cell-based vaccine.
Di Indonesia, Dr Terawan mengetahui perkembangkan dendritic cell-based immunotherapy di level global. Adu-cepat dengan China & Amerika menemukan strategi treatment yang bisa melawan Covid-19. Sebuah terapi-vaksin yang bisa produksi long-lasting immunity dalam tubuh. The Fight Is In Us.
Amal Kamal Abdel-Aziz & Mona Kamal Saadeldin menyebutnya sebagai hipotesis dengan Judul "Dendritic cell vaccine immunotherapy; the beginning of the end of cancer and COVID-19."
Sayangnya BPOM dan "para ahli", yang baru tau soal "Dendritic cell" dari Dr Terawan, menghambat proses riset & pengembangan flatform strategi DC-based therapy.
Dendritic Cell vaccine therapy akan mengubah landscape market vaksin yang sekarang didominasi farmasi raksasa. Tampaknya ada yang ngga senang bila Indonesia menjadi leading-player di solusi strategi mengalahkan Covid-19 pandemic.
The End.