Pokja ULP Toraja Utara Gencar Tayang dan Tender Proyek 2021, Amos Minggu: Awasi Ketat
-->

Advertisement Adsense

Pokja ULP Toraja Utara Gencar Tayang dan Tender Proyek 2021, Amos Minggu: Awasi Ketat

60 MENIT
Kamis, 15 Juli 2021

60menit.co.id Amos Minggu (Aktivis WASINDO) 

60MENIT.co.id, Makassar | Proyek demi proyek atau paket pekerjaan di Toraja Utara, dalam tahun anggaran 2021, kini sedang dilelang atau ditender. Pokja ULP Torut yang bertugas sebagai panitia tender boleh dikata paling sibuk, sampai-sampai sulit ditemui bagi Jurnalis yang ingin konfirmasi masalah tender. Tidak ditahu penyebab sulitnya ditemui. Ada kesan mereka menghindar, padahal konfirmasi itu untuk check and rechek agar berita berimbang. Tujuannya untuk kebaikan narasumber sendiri agar tidak terpojok. 


Hingga hari ini, sebagian dari paket pekerjaan atau proyek itu telah ditender. Hasilnya, tentu saja ada dari rekanan peserta tender kecewa karena merasa layak menang dengan argumen mereka. Seperti Paket Pembangunan Radiologi RS Pongtiku dengan nilai pagu Rp1,9 M. Hingga kini polemik tentang paket dengan nilai pagu fantastis ini masih membekas. Sedang sebagian paket lain, tender dan hasilnya adem-adem saja. Beberapa paket lain tendernya sedang berjalan. 


Semisal, tender paket Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 2 Kapala Pitu dengan nilai pagu Rp705 juta, serta lainnya. Untuk paket ini, belum ditetapkan pemenang sudah ada suara sumbang panitia diduga bakal main. Awak media terus memantau perkembangan tender proyek di Torut semenjak Yohanis Bassang resmi memimpin. Seorang tokoh pemuda Toraja yang juga aktivis, Amos Minggu, ditemui di Rantepao, baru-baru ini, mengatakan perlunya pengawasan dan pemantauan dilakukan.


"Kalau kita ingin pembangunan efektif dan terasa manfaatnya bagi masyarakat ya tentu harus ada pengawasan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat sendiri. Makanya proyek itu jangan asal kerja. Pengawasan mulai dari proses tender sampai pelaksanaannya di lapangan, karena jangan sampai pemenang tendernya sebenarnya tidak layak menang tapi dimenangkan oleh panitia, disini masalahnya. Kalau sudah begini jeleknya di pekerjaan. Tidak berkualitaslah, karena asal dikerja," jelas penggiat Perkumpulan WASINDO (Pengawas Independen Indonesia) ini. 


(anto).