Banyaknya sampah di sungai ini, satgas menyimpulkan bahwa hal ini disebankan oleh keadaan kota yang dipadati pedagang segala macam barang dan makanan.
"Dimungkinkan plastik bekas jajanan atau bekas bungkus pembelanjaan yang dibuang sembarangan, kemudian terbawa angin apalagi jika hujan tiba dan terbawa arus ke sungai," imbuh Dwi.
Solusi ini perlu ada penyelesaian supaya masyarakat bisa bekerja sama dengan Pemerintah agar masalah sampah bisa diselesaikan di tempat awal sumber sampah.
Beberpa hal sudah dilakukan satgas sektor 22, diantaranya adalah sosilaisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat juga cara pengelolaan sampah yang benar.
Materi ini satgas bekerjasama dengan aparat kewilayahan, yaitu disampaikan kepada setiap kelurahan dan kecamatan.
Efektifitas cara sosialisasi ini sudah teruji, karena disetiap kelurahan dihadirkan aparat ketua Rt dan Ketua Rw nya dilengkapi oleh para tokoh warga setempat.
"Artinya pola dan cara pengelolaan sampah yang benar sudah disampaikan oleh satgas sektor 22 kepada warga terkait, hanya tinggal pelaksanaannya saja oleh warga," jelas Dwi.
Untuk ini satgas sektor 22 Citarum Harum masif berkolaborasi dengan aparat pemerintah baik di kewilayahan maupun tingkat pemerintah daerah.
(zho)