Pengolahan Kompos, Satgas Sub 16 Sektor 22 Rutinkan Bersama Pembersihan Sungai
-->

Advertisement Adsense

Pengolahan Kompos, Satgas Sub 16 Sektor 22 Rutinkan Bersama Pembersihan Sungai

60 MENIT
Minggu, 29 Agustus 2021

60menit.co.id | Pengolahan Kompos, oleh Satgas Sub 16 Sektor 22, Bandung Barat, Lembang, Minggu (29/08/2021).

60MENIT.co.id, Bandung | Satgas Citarum Sektor 22 Sub 16 bersama Baraya giat rutin mengelola prosuksi kompos juga pembersihan sampah serta tanaman liar di daerah aliran sungai.


Kegiatan yang dilaksanakan selepas apel pengecekan personil dan materil, selanjutnya menyasar aliran Sungai Legok RW. 19 Desa. Jayagiri kec. Lembang Kab. Bandung Barat. Minggu (29/9/2021)


"Hari ini, kami Satgas Citarum Sektor 22 Subsektor 16 bersama Baraya melaksanakan kegiatan pembersihan Sungai legok sepanjang 250 Meter". Jelas Dansub 16 Serma Epi Nana.


"Hasilnya, pada kegiatan kali ini terkumpul kurang lebih 150 kg sampah beragam jenis di sepanjang yang ada di daerah aliran sungai Legok". Tambahnya.


Pada kesempatan tersebut, Epi juga mengajak warga masyarakat untuk turut meningkatkan kepedulian serta kesadaran untuk memelihara daerah aliran sungai agar senantiasa bersih, bebas dari sampah dan limbah.


"Jika daerah aliran sungai bersih, banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, mari kita kerja bersama untuk meningkatkan kebersihannya, minimal dengan tidak membuang sampah sembarangan. Agar cita-cita Citarum Harum segera terwujud". Ajak Epi.


Usai kegiatan korve, personel Satgas Citarum Sektor 22 Sub 16 kemudian melaksanakan pembuatan pupuk kompos,di kp. Pasirwangi ds. Gudang Kahuripan kec. Lembang Kab. Bandung Barat yang bertujuan dalam rangka upaya mengatasi permasalahan Kotoran hewan (Kohe) di wilayah tersebut.


"Pembalikan pupuk kompos setiap hari kami lakukan, hal ini sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan kotoran hewan (Kohe) yang berada diwilayah lembang". Katanya.


Menurut Epi, Tujuan pembuatan kompos oleh tim satgas merupakan contoh bagi para peternak supaya mereka bergerak bisa memanfaatkan kohe menjadi yang bernilai ekonomis.


"Tingkat pencemaran Kohe yang dihasilkan dari peternak sapi ini sangat tinggi berpengaruh ke Sungai Cikapundung dan Sungai Cibeureum. Maka untuk meminimalisir pencemaran sungai, Kohe kita sulap menjadi pupuk kompos". Tutur Epi.


Tidak berhenti disitu, Dansub 16 pun melakukan Komsos, sebagai edukasi kepada masyarakat untuk lebih bercermin pada kebersihan sungai dan lingkungan yang diharapkan oleh semua pihak.


“Sosialisasi kami dengan mengimbau masyarakat agar tidak buang sampah ke sungai dan menjaga kebersihan lingkungan". Pungkas Epi Nana.


(M. Warman)