Truk Pengangkut Turbin Tergelincir di Jalan Menuju Lokasi PLTMH Ma'dong
-->

Advertisement Adsense

Truk Pengangkut Turbin Tergelincir di Jalan Menuju Lokasi PLTMH Ma'dong

60 MENIT
Jumat, 10 September 2021

60menit.co.id | Truk 10 Roda Pengangkut Turbin. Tampak Pimpinan PT Nagata Dinamika Hidro Ma'dong, Henry, sedang berdiri. (dok.ist).


60MENIT.co.id, Makassar | Insiden terjadi di lokasi PLTMH Ma'dong, Jumat (10/9) siang tadi. Sebuah Truk 10 roda pengangkut turbin tergelincir. Sebagian ban dari truk tersebut terperosok hingga melewati bahu jalan. Truk tersebut sedang membawa sejumlah turbin untuk PLTMH Ma'dong. Tergelincirnya truk ini diduga karena jalan yang dilalui tidak cukup luas. 


Untuk membantu agar truk ini bisa digerakkan dan terangkat ke jalan, pihak proyek PT. Nagata Dinamika Hidro Ma'dong (NDHM) mengerahkan sebuah Excavator. Proses evakuasi truk ini disaksikan pimpinan NDHM, Henry, dan Manajer Teknik, Sudarto. Menariknya, di tengah insiden ini, pihak NDHM berusaha ingin membayar ganti rugi lahan ke warga lokal pemilik lahan. 


Pimpinan PT NDHM, Henry (tanda garis biru), sedang di lokasi PLTMH Ma'dong, saat insiden truk tersebut tergelincir. (dok.ist)

Informasi ini diperoleh langsung dari Yusti, anak perempuan Allo Tandi Datu, salah satu pemilik lahan. "Saya tolak karena mau dibayar sesuai harga hasil kesepakatan yang lalu, 300 per pohon. Itu harga dulu, saya mau harga sekarang. Dulu kan tidak ada apa-apa. Sekarang dia baru mau bayar karena ada musibah," ujar Yusti lewat handphone-nya dari lokasi siang tadi. 


Sudarto (Pak Darto), Manajer Teknik, PT. NDHM, sedang memegang kantong kresek berisi uang ganti rugi lahan masyarakat lokal. (dok.ist).


Yusti mengaku sempat bersitegang dengan Sudarto soal pembayaran. "Pokoknya tadi saya tegang dengan Darto, terus dia panggil tentara dari bawah. Saya marah sekali sama dia. Tunggu ada begini dulu baru kamu mau bayar kita. Saya bilang sama Darto kenapa dulu bapak saya dibilang penyerobotan kemudian dilapor ke polisi, sampai bapak saya ajak bersumpah di atas tanah itu," ketusnya. 


Tampak Anggota Kodim 1414 Tana Toraja dan Polisi (pakaian preman/Intel) mengawal Operasional PT NDHM di lokasi PLTMH Ma'dong setiap saat. (dok.ist).

Insiden yang dialami truk tersebut, kata Yusti ke Darto, merupakan karma. "Kalau tidak ada musibah ini pasti kita tidak dibayar. Tapi kan kasihan orang lain yang kena. Baru ngomong sana-sini sudah dibayar mana. Tanah ini ada penunggunya. Ini karma masih sedikit, belum apa-apa," tutur putri Allo Tandi Datu ini. Dia tidak setuju ayahnya ingin menerima tawaran Darto. "Yang tanam kan saya bukan bapa saya," tegasnya. 


(anto)