Peltu Bayu Dc, Temukan Tumpukan Sampah di Sungai Citepus Pasteur
-->

Advertisement Adsense

Peltu Bayu Dc, Temukan Tumpukan Sampah di Sungai Citepus Pasteur

60 MENIT
Kamis, 21 Oktober 2021

60menit.co.id | Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 07, membersihkan ceceran sampah di Sungai Citepus wilayah jl. Dr. Jinjunan, Kamis (21/10/2021).


60MENIT.co.id, Bandung | Adanya satgas Citarum Harum Sektor 22 berkonsentrasi pada perawatan sungai, hari ini sub 07 membersihkan sampah yang mengendap di bawah jembatan Sungai Citepus Jl. Pasteur wilayah kelurahan Sukagalih kecamatan Sukajadi Kota Bandung, Kamis (21/10/2021).


Konsentrasi ini bisa dikatakan fool setiap hari, satgas bersikap progresif di setiap sungai yang dipantau rawan banjir. "Ini bisa disebabkan oleh endapan sampah yang menggunung hingga menyumbat lajunya aliran sungai, sehingga jadi penyebab banjir langganan jika sampah tidak dibersihkan,' jelas Peltu Bayu Dc selaku Dansub 07 di Sektor 22 Citarum Harum.


Lebih lanjut Bayu menjelaskan, bahaya sampah ini sangat signifikan, yaitu selain penyebab banjir di musim hujan juga penyebab disentri yang akut Karen bakteri sampah sangat kompleks. 


Konsentrasi satgas Citarum Harum Sektor 22 dalam perawatan sungai, merupakan pengantar Kota Bandung Kota Layak Sehat, sehingga perjuangan Satgas Citarum Harum Sektor 22 sangat diakui oleh Pemerintah Kota Bandung dalam menjaga lingkungan dan sungai untuk menjadikan sungai bersih dan sehat.


Hal diatas merupakan prestasi yang telah diraih walau baru tiga tahun berjalan dalam mendalami tugasnya bahwa Satgas Citarum Harum Sektor 22 sangat berpengaruh di setiap pelosok wilayah Kota Bandung.


"Untuk menghentikan sampah liar di setiap sungai, kami melakukan komunikasi sosial yang dibarengi patroli sungai, kedua gerakan ini spontan bisa meraih hati masyarakat untuk tidak sembarangan membuang sampahnya ke sungai, begitupun pemeliharaan daerah aliran sungai terus kita pantau supaya tidak menjadikan bencana kepada masyarakatnya," imbuh Bayu.


Satgas Citarum Harum Sektor 22 bertindak tegas jika ada masalah di lapangan sebagai penyebab rusaknya daerah wilayah sungai, karena masalah ini akan meluas ke aliran sungai yang tidak normal. "Yaitu atas adanya bangunan di atas sempadan sungai selain itu sebagai cikal bakal pelaku pencemaran sungai juga bangunan tersebut menghalangi fasilitas perawatan sungai, maka kami tertibkan," imbuh Bayu.


Sikap ini diacungkan jempol oleh pemerintah Kota Bandung, karena sudah terbukti pada beberapa lokasi yang sudah ditertibkan bangunan liarnya. Sementara bertahun tahun pemerintah tidak bertindak yang berakibat bangunan liar ini menjadi marak walaupun kumuh adanya.


"Hal semacam itupun bisa menjadi sumber peluang banjir menahun di Kota Bandung, dengan humanis kami menertibkan sambil memberikan arahan yang sehat kepada warga terdampak sehingga mereka bisa faham atas tindakan ini," jelas Bayu.


Pada aksi pembersihan sungai, satgas meraih masyarakat melalui pemerintah kewilayahan, ini disebutkan sebagai kolaborasi yang masif di Satgas Sektor 22.


Untuk lebih jeli lagi dalam perawatan sungai satgas melakukan patroli sungai sebagi belanja masalah. Disini akan terperiksa secar detail penyebab rusaknya daerah aliran sungai ataupun penyebab masalah banjir yang sering terjadi di Kota Bandung, salah satunya adalah tumpukan sampah yang mengeras menjadi sedimentasi sungai.


"Seperti saat ini, cukup banyak sampah yang menyangkut di tiang jembatan tepatnya di bawah jalan Junjunan (Pasteur)," tutup Bayu

(zho).