Mengenal Syekh Asnawi Al Bantanai, Penulis Kitab Kuning
-->

Advertisement Adsense

Mengenal Syekh Asnawi Al Bantanai, Penulis Kitab Kuning

60 MENIT
Selasa, 30 November 2021

Gambar Doc. NetSYEKH ASNAWI AL BANTANI. (Doc. Net)

Tubagus Muhammad Asnawi bin Abdurrahman atau sering disebut Syekh Asnawi Caringin Banten.

Ditulis :  Mia Aulia


BANTEN  | Tubagus Muhammad Asnawi bin Abdurrahman atau sering disebut Syekh Asnawi Caringin adalah seorang ulama dari Banten, yang merupakan Murid Khusus dari Imam Masjidil Haram yakni Syekh NAWAWI ALBANTANI.


Lahir di Kampung Caringin, Labuan, Banten sekitar tahun 1850 Masehi di tengah keluarga yang religius. Sang ayah, Syekh Abdurrahman bin Syekh Afifuddin, dan ibunya, Ratu Sabi’ah (Rabiah), berasal dari keluarga yang kental berislam. Bahkan, disebutkan pula bahwa Syekh Asnawi masih keturunan Sultan Agung dari Mataram atau keturunan Raden Patah.


Pada usia sembilan tahun, Syekh Asnawi sudah dikirim ayahnya untuk menuntut ilmu ke Mekkah.


Di Tanah Suci, Asnawi kemudian bertemu gurunya, Syekh Nawawi al-Bantani, yang merupakan guru di Masjidil Haram. Bukan sekadar karena sama-sama kelahiran Banten Asnawi dapat dekat dengan sang guru. Namun, kecerdasannya juga membuat Syekh Nawawi mengajarkan banyak hal padanya.


Hingga ketika dirasa telah mumpuni dalam agama, ia pun dipercaya untuk mendakwahkan Islam. Maka, Syekh Asnawi pun pulang kembali ke tanah lahirnya, Banten. Kepiawaiannya dalam berdakwah membuat nama Syekh Asnawi tersohor sebagai ulama besar di Banten.


Setelah banyak kiprah yang ditorehkan bagi masyarakat, terutama masyarakat Banten, Syekh Asnawi menghembuskan napas terakhir pada 1937 Masehi. Dan di kebumikan di kompleks Masjid as-Salafi Caringin labuan banten_


(**)