| 60menit.co.id | Anggota Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 17 melakukan pemeliharaan tanam keras di Cimenyan, Selasa (16/11/2021). |
60MENIT.co.id, Kab. Bandung | Rutinitas utama Satgas Sektor 22 Sub 17 di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, adalah melakukan pengembangan kawasan hijau untuk mengembalikan lahan kritis ke lahan hijau hutani dengan penanaman pohon keras wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU).
Seperti hari ini melakukan pemeliharaan tanaman keras hasil tanam satgas itu sendiri di Kp. Caringin Tilu (Cartil) Blok Waas Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Selasa (16/11/2021).
Dipimpin Serma Adam (Dansub-17), ia mengatakan pemeliharaan pohon keras merupakan salahsatu upaya untuk menumbuhkan kembangkan stok air tanah yang saat ini sudah berkurang.
"Dibeberapa wilayah Cimenyan ini telah kami lakukan penanaman pohon keras, dengan fungsi supaya wilayah ini tetap jadi andalan se Bandung Raya dalam hal stok air tanah dan normalisasi aerasi yang ada," singkat Adam.
Beberapa bencana terjadi di Bandung Raya merupakan akibat dari kritisnya lahan di KBU, diantaranya adalah banjir bandang ketika musim hujan dan kekeringan disaat musim kemarau. Artinya alam sudah tidak stabil akibat dari kondisi Tanak tidak bisa menyimpan air (bank air).
Serma Adam menambahkan bahwa fungsi dari tanaman keras bagi kondisi tanah adalah menormalisasikan aerasi tanah. Yaitu bisa menyimpan air dengan beberapa dekade sehingga bisa menormalkan iklim.
"Bisa menyimpan air hujan sebagai bank air sehingga tidak menimbulkan dampak banjir dan bisa mengeluarkan air ketika musim kemarau, mungkin itu maknanya normalisasi aerasi," imbuh Serma Adam.
Adam menambahkan bahwa hasil tanam perlu dilakukan perawatan, supaya pohon bisa tumbuh normal hingga usia dewasa dan disitu baru terasa manfaatnya. Bahkan jika hujan saat ini sebagian permukaan tanah masih terbawa arus air hujan terlebih masih ada yang berakibat longsor jika diwilayah lahan yang masih labil.
"Itu yang kami kuatirkan, sesuai dengan tugas kami dari Satgas Citarum Harum bertujuan untuk mengembalikan normalnya kondisi air sungai dan daerah aliran sungai, yang jelas hal ini sangat terpengaruh oleh kondisi alam yang masih kritis seperti di KBU ini," tutup Adam.
(zho)


