Tunjukkan Semangat Kurangi Pencemaran, Satgas Sub 16 Sektor 22 Masih Mengolah Kompos
-->

Advertisement Adsense

Tunjukkan Semangat Kurangi Pencemaran, Satgas Sub 16 Sektor 22 Masih Mengolah Kompos

60 MENIT
Minggu, 14 November 2021

60menit.co.id | Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 16 mengolah kompos, Gudang Kahuripan Lembang, Minggu (14/11/2021).

60MENIT.co.id, Lembang | Sebagai upaya meminimalisir pencemaran sungai di wilayah Lembang Kabupaten Bandung Barat, Sektor 22 Citarum Harum mengubah kotoran sapi menjadi pupuk kompos bertempat di kp. Pasirwangi Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Minggu (14/11/2021)


Kotoran sapi hanya dimanfaatkan untuk pupuk kandang tanpa proses pengolahan. Biasanya kotoran sapi dibiarkan mengering di suatu lahan dan kemudian baru digunakan untuk penyuburan tanah atau tanaman.


Kondisi ini tentu dapat merusak lingkungan, terutama pencemaran udara, sebab kotoran sapi yang masih basah menimbulkan bau yang tidak sedap. Ini jelas membahayakan kesehatan bagi orang yang menikmatinya, padahal kotoran sapi sebenarnya bisa diolah menjadi pupuk organik.


Hal ini yang dilakukan Sektor 22 Citarum Harum Sub 16 di bawah Komando Serma Epi Nana Rukmana, rutin menjalaninya untuk mengolah dan memproduksi kotoran sapi menjadi pupuk kompos.


Dansub 16 Serma Epi Nana Rukmana mengatakan, proses pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos, yakni dengan bahan-bahan alami, campuran didiamkan beberapa hari untuk proses penguraian. 


"Untuk penguraian tergantung cuaca. Untuk cuaca kering biasanya membutuhkan waktu tiga pekan, sedangkan saat musim hujan lebih lama lagi, yaitu selama enam pekan". Katanya.


Epi menjelaskan, Selama proses penguraian, juga harus dibolak-balik, satu kali seminggu pada musim kering dan saat musim hujan sekali dalam dua minggu, untuk pembalikan dilakukan tiga kali. 


"Sebelum di kemas, Kotoran sapi itu dilakukan pembalikan dan membutuhkan pengayakan agar teksturnya halus". Ujarnya.


Menurutnya, Tujuan pembuatan kompos oleh tim satgas merupakan contoh bagi para peternak supaya mereka bergerak bisa memanfaatkan kohe menjadi yang bernilai ekonomis.


"Tingkat pencemaran Kohe yang dihasilkan dari peternak sapi ini sangat tinggi berpengaruh ke Sungai Citarum. Maka untuk meminimalisir pencemaran sungai, Kohe ini kita jadikan pupuk kompos". Tuturnya.


Tak hanya itu, Satgas pun melakukan Komsos, sebagai edukasi kepada masyarakat untuk lebih bercermin pada kebersihan sungai dan lingkungan yang diharapkan oleh semua pihak.


"Sosialisasi dan himbauan terus dilakukan kepada masyarakat agar tidak buang sampah ke sungai dan menjaga kebersihan lingkungan". Pungkasnya.


(M. Warman)