| 60menit.co.id | Tampak Dewi Sartika Pasande (busana putih nuansa Toraja), berdiri diantara barisan pengurus PMTI yang dilantik. (dok.ist). |
60MENIT.co.id, Jakarta | Usaha Duet, Mayjen TNI (Purn.) Yulius Silvanus Lumbaa dan Dating Palembangan, SE, Ak.,MM, selaku Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, dalam membesarkan Paguyuban Sangtorayan, Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI), 5 tahun kedepan, dari awal menunjukkan kemajuan. Langkah yang dilakukan tampak spektakuler dan menarik perhatian publik Toraja.
Pasalnya, kepengurusan dwi-tunggal, Silvanus-Dating, ini tampaknya berusaha merangkul berbagai elemen masyarakat Toraja yang ada. Salah satu adalah kalangan pengusaha Toraja. Caranya dengan mengumpulkan para pengusaha Toraja dalam satu event berjuluk Pertemuan Pengusaha Toraja yang berlangsung di Hall Leonie, Kinasih Resort and Conference Depok, Minggu (5/12) malam.
Menariknya, Owner PT JAS MULIA, Dewi Sartika Pasande, masuk dalam barisan pengusaha Toraja yang memperkuat PMTI ke depan. Jas Mulia adalah Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar di Luwu Raya. Posisi Dewi sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri. Dewi saat ini berdiam di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat Natal, Pelantikan hingga Sidang Pleno I PMTI yang lalu, pemilik berbagai usaha group ini terbang langsung dari Kuala Lumpur.
| 60menit.co.id |
"Para pengusaha Toraja harus kembali membangun kampung," tutur Dewi yang dikenal ramah dan luwes ini. Lewat pesan WhatsApp (WA), kepada awak media, Rabu (8/12) sore ini, Dewi mengatakan, kuncinya adalah sinergi. "Dari sisi kebijakan pemerintah memberi ruang dan support serta informasi-informasi terkait potensi yang bisa dikerjasamakan," bebernya. Pertemuan para pengusaha Toraja menghasilkan kesepakatan untuk membuat sebuah wadah berbentuk asosiasi.
Namanya Asosiasi Pengusaha Toraja. Hanya saja, kepengurusan wadah profesi pengusaha ini belum diketahui. Masih menunggu hasil keputusan formatur yakni Ketua Umum PMTI sendiri untuk menentukan ketua dan pengurus lainnya. Menurut Dewi Sartika Pasande, dalam pesan WA-nya, keberadaan asosiasi dapat menjadi jembatan untuk mengatur para pengusaha berinvestasi di bidangnya masing-masing. "Dengan begitu semua sektor bisa bergerak. Nah dari situ multiplier effect pembangunan ekonomi akan dapat dirasakan oleh masyarakat," jelas Dewi.
(nur/anto)


