Begini Hukumnya Mencium Tangan Orang Tua, Guru, Habib dan Orang Lebih Tua
-->

Advertisement Adsense

Begini Hukumnya Mencium Tangan Orang Tua, Guru, Habib dan Orang Lebih Tua

60 MENIT
Minggu, 02 Januari 2022

60menit.co.id | Ilustrasi hormat tilawah seorang murid terhadap Gurunya.

Hukum mencim tangan Orang tua, Wali, Guru, Habib, Orang yang lebih tua dari kita.


Mencium tangan lebih tepat diartikan sebagai penghormatan kepada orang yang dicium, atas dasar ilmu dan kemuliaan yang Allah subhanahu wata’ala titipkan kepadanya.  


Dari Jabir Radhiallahu anhu, bahwa Umar bergegas menuju Rasulullah lalu mencium tangannya” (HR. Ahmad dan Ibnul Muqri dalam kitab Taqbilu Al Yad, dari Ibnu Hajar mengatakan sanadnya jayyid juz 1 hal 81) 


Dari kitab lain; اذهب بنا إلى هذا النبي صلى الله عليه وسلم .قال: فقبلا يديه ورجليه وقالا: نشهد أنك نبي الله صلى الله عليه وسلم

Dari Sofwan bin Assal, bahwa ada dua orang yahudi bertanya kepada Rasulullah  (tentang tujuh ayat yang pernah diturunkan kepada Musa Alaihi Salam), setelah dijawab mereka menicum tangan dan kaki Rasulullah lalu  mereka berkata, kami bersaksi bahwa engkau adalah nabi” (HR. Tirmdizi, beliau berkata, Hasan Shahih, Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan di dalam At- talkhis sanadnya Jayyid hal.240 juz.5) 


عن أسامة بن شريك قال: قمنا إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقبلنا يده

Dari Usamah bin Syarik, kami bertemu Rasulullah lalu kami mencium tangannya” (HR. Ibnul Muqri dalam Taqbilul Yad, berkata Ibnu Hajar dalam Al-Fath sanadnya Jayyid) 


Dari Aisyah bahwa ia berkata;Tidaklah aku pernah melihat seseorang yang lebih mirip cara bicaranya dengan Rasulullah melainkan fatimah, jika fatimah datang ke rumah Rasulullah, beliau menyambutnya mencium tangannya, dan jika hendak pulang fatimah mencium tangan Rasulullah (HR. Abu Dawud 5217, di shahihkan pula oleh Al. Albani dalam Misyaktul Masabih) 


Dari ‘Abdurahman bin Razin beliau berkata; kami pernah menjumpai Salamah bin Akwa’ lalu kami bersalaman dengannya. Kemudian aku bertanya, “kamu pernah membaiat Rasulullah dengan tanganmu ini?” Maka kami cium tangannya (HR. Bukhari di dalam Adabul Mufrad (juz.1 hal.338) dan Tabrani dalam Al-Ausat (juz.1 hal.205) dihasankan oleh syeikh Al-Albani dalam Shahih Adabul Mufrad, dan berkata haistamy, Rijaluhu tsiqot) 


Dari Musa bin Dawud bahwa dahulu aku pernah bersama dengan Sufyan bin ‘Uyainah kemudian datang Husain Al-Ju’fi lalu diciumlah tangan Husain oleh Sufyan (Taqbilul yad juz.1 hal.77)


(zho)