Kolonel Eppy Gustiawan Meninjau Pembongkaran Bangunan Liar di Binong
-->

Advertisement Adsense

Kolonel Eppy Gustiawan Meninjau Pembongkaran Bangunan Liar di Binong

60 MENIT
Kamis, 20 Januari 2022

60menit.co.id | Tampak Kol. Inf. Eppy Gustiawan bersama Joko Priyono di acara pengawasan perapihan Bongkaran Bangunan Liar Binong (Sholeh)


60MENIT.co.id, Bandung | Sektor 22 Satgas Citarum Harum bersama Dinas terkait tinjau langsung lokasi pembongkaran bangunan liar yang berada di sepadan sungai Cikapundung Kolot wilayah RW. 03 dan RW. 07 Kelurahan Binong Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Kamis (20/01/22).


Dansektor 22 Kol Inf Eppy Gustiawan, S.I.P Menyampaikan, kegiatan peninjauan dalam rangka melihat langsung pembongkaran bangunan secara mandiri oleh warga masyarakat yang dibantu Satgas dan Dinas dan unsur kewilayahan.


"Setelah meninjau langsung, pembongkaran, warga melakukannya secara mandiri, karena mereka menyadari bahwa sepadan sungai yang mereka tempati puluhan tahun itu merupakan milik pemerintah. Namun untuk relokasi sebagian warga di Rusun Rancacili". Ujarnya.


Menurutnya, dengan adanya penataan sungai, dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan sungai, sehingga sungai akan kembali pada pungsinya.


"Sebelum dilakukan penataan, dulu tertutup rapat oleh banyaknya bangunan, namun untuk saat ini sudah mulai terbuka, sehingga bisa melakukan pemeliharaan dan perawatan sungai". Tutur Eppy.


Untuk itu, Eppy berharap, dengan penataan sungai ini, kita melihat khususnya limbah domestik yang ada mulai berkurang.


"Berharap tahap demi tahap warga semakin paham bahwa apa yang kami lakukan ini untuk kepentingan umum dan kepentingan bersama". Harapnya.


Sememtara itu, PPNS BBWS Citarum Ditjen SDA Joko Dwi Priono, S.T., S.E., M.Si, menambahkan, di Sepadan sungai Cikapundung kolot, banyak banguna yang permanen, sehingga menjadi kendala dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan sungai.


"Semua bangunan mereka ada di sepadan sungai, ditambah lagi dibangun secara permanen yang rata - rata bangunannya lantai 3 yang selama ini menjadi tempat tinggal". Tambahnya.


Lanjut Joko, dalam melakukan perawatan sungai terkendala, karena akses jalan untuk alat berat tidak bisa masuk.


"Selama ini melakukan pemeliharaan sungai masih secara manual, sehingga menghambat pekerjaan dan terselesaikan lebih lama". Ujarnya.


Joko berharap, Dengan adanya penataan ini, Sektor 22 Citarum Harum dan seluruh SKPD kota Bandung, kedepannya akan lebih mudah melakukan perawatan sungai Cikapundung Kolot.


Erni Setiawati, Kepala UPT DAS DPU KOTA BANDUNG.


Ditempat yang sama, Kapala UPT DAS DSDABM Kota Bandung Erni Setiawati, S.Sos., M.Si,  menyampaikan, untuk jumlah yang terdampak sekitar 485 jiwa. Kemudian ada 304 bangunan yang terbagi kedalam 7 RW.


"Selama ini kita lakukan bekerja sama dengan lintas sektoral mulai dari DPKP3, Distaru Kota Bandung, Satpol PP Kota Bandung, BBWS Citarum dan yang utama dari Sektor 22 Satgas Citarum Harum". Ujarnya.


Ia menjelaskan, dari hasil penertiban bangunan liar yang dilakukan, selain untuk mempermudah alat berat, Kedepannya akan di tata menjadi ruang publik yang akan meningkatkan indeks kesejahteraan masyarakat.


Pada kegiatan penertiban bangunan liar ini, Erni menyampaikan, kita tidak mendapatkan hambatan, karena yang kita lakukan secara humanis. 


"Kita lakukan secara bertahap, dari mulai sosialisasi dan pendekatan kepada warga. Alhamdulillah warga pun menerimanya". Ucapnya.


Adapun kesulitan yang di hadapi oleh warga, Erni menyampaikan, kita tangani bersama-sama seperti pengangkutan pemindahan barang atau pembongkaran bangunannya. bahkan sisa-sisa puing bangunan yang mereka masih butuhkan kita serahkan kepada mereka.


"Sementara untuk target penyelesaiannya kurang lebih sekitar 14 hari dan untuk penataannya akan di mulai dari RW 03 karena posisinya berdekatan dengan jalan utama". Tutup Erni.


(Sholeh)