Perjuangan Perawatan Hasil Tanam Pohon Keras Oleh Satgas Sektor 22 Sub 17 di KBU Cimenyan
-->

Advertisement Adsense

Perjuangan Perawatan Hasil Tanam Pohon Keras Oleh Satgas Sektor 22 Sub 17 di KBU Cimenyan

60 MENIT
Minggu, 20 Februari 2022

60menit.co.id | Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 17 melakuan perawatan bibit pohon tanaman keras, Cimenyan, Kamis 20/02/2022 (oleh Zhovena).


60MENIT.co.id, Kab.Bandung | Tepat pkul 08.00 Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 17 sudah bergerak melakukan perawatan bibit tanaman pohon keras. Begitu disiplin sebagai anggota TNI dalam menggunakan waktu untuk memulai pekerjaan. Yang sebelumnya dilakukan Apel Pagi sejak jam 07.30.


Satgas Sub 17 dipimpin Sertu Tasban Doloan setiap hari melakukan disiplin kerja baik waktu maupun pergerakan dalam tugas mengemban amanat sebagi Satgas Citarum Harum untuk mengembalikan fungsi lahan di wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU) supaya kembali Hijau Hutani, Cimenyan, Minggu (20/02/2022).


"Kami selaku satgas Citarum Harum di sektor 22 tentunya kedisiplinan sebagi TNI merupakan harga mati bagi kami. Begitupun dalam melaksanakan kinerja kami yaitu di Sub 17 bertanggungjawab dalam pelestarian lahan hijau dalam meningkatkan dari lahan kritis. Yaitu dengan mengembangkan bibit tanaman pohon keras untuk di tanam di wilayah kami," kata Sertu Tasban Doloan secara gamblang kepada wartawan tim 8.


Peningkatan lahan dari kritis ke lahan Hijau Hutani, jelas bukan hal yang mudah. Karena satgas Citarum Harum Sektor 22 mengawalinya dengan perjuangan yang keras.


Yaitu dari menolaknya warga petani untuk ditanami pohon keras di lahan yang mereka garap hingga meluluhnya hati mereka berkat sosialisasi dan diskusi memasukan kata ilmiah teknologi dan spesifikasi tanaman keras yang disatukan penanamannya dengan taman sayuran milik mereka.


Penyeliaan bibit siap tanam dan bibit embrio.


Alasan penolakan para petani merupakan faktualisasi ilmiah yang mereka miliki. Karena jika tanaman sayuran dirindangi tanaman keras maka akan gagal panen. Soalnya tanaman sayuran memerlukan sinar matahari yang berlebihan.


"Ini sebenarnya hasil sosialisasi komandan kami sejak adanya Program Citarum Harum, yaitu dengan teknik Agro Porestry maka sayuran akan tumbuh normal. Alhamdulillah sampai ini tidak ada masalah justru para petani kami anjurkan untuk merawat hasil pohon keras yang kita tanam," imbuh Sertu Tasban.


Sertu Tasban Doloan, menjalankan amanah Komandan Sektor 22 (Kol. Inf. Eppy Gustiawan) yaitu satgas jangan hanya bisa menanam. Tapi pemeliharaan hasil tanam dalam mengantarkan tumbuhnya hingga dewasa ini yang paling berat.


"Soalnya kali pertama kita menanam dari ratusan pohon keras hanya bisa tumbuh paling banyak 30 atau 40 persen, sisanya pada gagal tumbuh bahkan ada juga tidak diketahui bangkainya," kata Tasban.


Untuk melestarikan tanaman pohon keras, Satgas sudah bisa bekerjasama dengan para petani dan masyarakat, baik dalam penanaman maupun perawatannya. Sehingga sampai saat ini resiko tumbuhnya sampai 80 persen berhasil.


(zho)