| 60menit.co.id | Serka Bayu Fardiansyah, Staf Satgas Sektor 22 sedang membuat BIOS 44, Kamis 10/02/2022 (Oleh : M. Warman) |
60MENIT.co.id, Bandung | Angggota Staf Posko Serka Bayu Fardiansyah melakukan pembuatan fermentasi BIOS 44 di posko Sektor 22 Citarum Harum kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Kamis (10/2/2022).
Pada kesempatan tersebut, Serka Bayu, menjelaskan, Fermentasi dilakukan di sebuah drum 1000 liter air kemudian dimasukan bio aktivator dan fermentator serta formulator yang selanjutnya di aduk hingga merata.
Kemudian, lanjut Serka Bayu, dimasukan gula merah 10 kg yang sudah di cairkan, setelah semuanya di masukan lalu di aduk kemudian drum ditutup dengan rapat selama 14 hari. Setelah 14 hari baru BIOS 44 bisa digunakan.
"Untuk proses pembuatannya disesuaikan dengan kebutuhan maupun sasaran, karena takaran dan campuran yang digunakan berbeda sesuai takaran tertentu, sehingga pupuk yang masuk bisa seimbang dan tepat". Jelasnya.
Bios 44, merupakan temuan prajurit TNI yang sudah mempunyai hak paten dari Kemenkum HAM. Dimana cairan tersebut, dapat mencegah kebakaran lahan gambut dan bisa dipergunakan untuk mengurai tanah tandus menjadi subur.
"Selain untuk mengurai tanah tandus dan mencegah kebakaran, BIOS 44 ini dapat dipergunakan untuk perikanan". Papar dia.
Lebih lanjut, kata dia, bahwa Bios 44 berupa cairan perpaduan dari beberapa mikroorganisme. Pada awalnya, berfungsi untuk memperkecil hingga menutupi rongga-rongga yang ada pada lahan gambut dalam tempo tertentu.
“Cairan tersebut, membuat lahan gambut tidak akan mudah terbakar, hingga berfungsi untuk penyubur tanah, mengurai tanah tandus menjadi subur. Selanjutnya, dikembangkan kembali agar bisa dipergunakan bagi budi daya perikanan". Urainya.
Ia pun berharap, kedepan warga masyarakat dapat mengetahui dan paham untuk melakukan peraktek langsung bagi pembuatan fermentasi Bios 44 tersebut.
“Semoga, hal ini nantinya bisa dikembangkan di masyarakat. Kedepannya, dapat mencegah kebakaran hutan dan terpenting tanah bisa menjadi subur, hingga hasil pertanian bisa meningkat". Harap Serka Bayu.
(M. Warman)


