Upaya Minimalisasi Pencemaran Kotoran Hewan, Satgas Sektor 22 Sub 16 Oftimalkan Produksi Kompos
-->

Advertisement Adsense

Upaya Minimalisasi Pencemaran Kotoran Hewan, Satgas Sektor 22 Sub 16 Oftimalkan Produksi Kompos

60 MENIT
Sabtu, 26 Maret 2022

60menit.co.id | Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 16 aktif memproduksi Kompos, sebagai minimalisasi pencemaran oleh Kotoran Hewan, Lembang, Sabtu 26/03/2022 (Zhovena)


60MENIT.co.id, KBU-Bandung Barat | Sub 16 Satgas Citarum Harum Sektor 22 mengemban tugas di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, masiv memproduksi kotoan hewan menjadi kompos (pupuk) sebagai minimalisasi pencemaran lingkungan dan sungai.


Dipimpin Serma Epi Nana Rukmana selaku Dansub 16 di Sektor 22, dirinya bersama anggota malaksanakan tugas sebagai Satgas Citarum Harum dalam pembenahan di wilayah sungai untuk menyandang sungai bersih dan sehat.


Dikatakannya bahwa di Kecamatan Lembang ini merupakan hulu beberpa sungai yang melintasi Kota Bandung dan bermuara di Sungai Citarum. Yaitu Sungai Cibeuereum dan Sungai Cikapundung, Sabtu (26/03/2022).


"Pembenahan untuk bersih dan sehatnya sungai, kita terus berupaya menerapkan produktivitas kompos dari kotoran sapi kepada masyarakat, yang mana ada beberapa desa masyarakatnya bermatapencaharian peternak sapi susu sebagai konsumen di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU)," kata Epi Nana.


Komposisasi ini dilakukan Satgas Sektor 22 Sub 16 merupakan ekstra percontohan buat masyarakat peternak, baik dari produksinya maupun pada pengedaran hasil kompos tersebut. Nyatanya setelah dijalani hasilnya bisa disalurkan ke beberapa tempat, bisa buat pedagang tanaman apalagi dipakai di masyarakat petani internal Kecamatan Lembang itu sendiri.


Menurut Serma Epi Nana Rukmana bahwa hasil kompos ini bisa disalurkan ke atrium bisnis dan bisa menambah perekonomian peternak, namun masyarakat peternak masih ada yang belum aktif di komposter ini.


"Mereka sebenarnya sudah mengerti, entah kenapa banyak peternak yang masih belum melakukan komposisasi ini, makanya hasil produksi kompos dari kita hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi yaitu digunakan di Sub 17 juga Sub 15 yang masiv di penghijauan lahan kritis dan ketahanan pangan," imbuh Epi Nana.


Serma Epi Nana Rukmana menambahkan, tindakan komposisasi ini masiv dilakukan sambil menunggu tindakan Pemerintah Pusat yang akan memberi solusi yang tepat untuk menghentikan problem kotoran hewan di Kecamatan Lembang. Hal ini sudah didiskusikan oleh Dansektor 22 bersama Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.


Kendati demikian Serma Epi Nana Rukmana melakukan konsolidasi bersama aparat pemerintah kewilayahan tingkat Kecamatan Lembang memberikan arahan selain masalah kotoran hewan juga masalah penghijauan di lahan kritis Kawasan Bandung Utara (KBU) di setiap desa untuk melakukan penanaman pohon keras.


"Tentunya hal seperti ini kita bekerjasama dengan pihak Perhutani, soalnya masih ada lahan kosong yang perlu ditanami pohon keras, kalo masalah pembersihan sungai kita lakukan juga setiap hari, karena masyarakat perlu diberi contoh soal kepedulian kebersihan di wilayah sungai," tutup Epi Nana.


(zho).