Mampu Meningkatkan Ekonomi, Teknologi IoT Ikan Patin Dikembangkan
-->

Advertisement Adsense

Mampu Meningkatkan Ekonomi, Teknologi IoT Ikan Patin Dikembangkan

60 MENIT
Jumat, 08 April 2022

60menit.co.id | Hasil Panen Ikan Patin (Foto Asli : Asiatoday.id).

Artikel oleh Gisella Agnesia

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)


60MENIT.co.id, Bandung | Hampir dalam 2 dekade terakhir perkembang teknologi terus meningkat, terlebih bagaimana teknologi IoT yang saat ini begitu erat dengan kehidupan sehari-hari. Kehadiran IoT telah berhasil meningkatkan berbagai sektor kehidupan di masyarakat dan salah satunya adalah sektor ekonomi. Walapun demikan, nyatanya masih banyak juga masyarakat di Indonesia yang belum mengetahui apa itu IoT serta dampak baik yang dibagikan.


Secara sederhana, Iot merupakan sebuah perangkat dari hasil modifikasi antara perkakas sederhana dengan teknologi internet dan cloud. Contoh nyata perangkat IoT yang sudah banyak digunakan di masyarakat antara lain smart lock door dan smart lighting system, kedua perangkat ini dapat dioperasikan melalui ponsel pintar sehingga pemilik rumah dapat dengan mudah mengunci pintu ataupun mematikan lampu hanya dengan menggunakan smartphone. Nah lalu bagaimana dengan kontribusi IoT untuk sektor ekonomi?


Seorang profesor dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Trio Adiono, Ph.D., beserta rekan timnya berhasil mengusulkan sebuah alat bernama Smart Water Meter yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi budidaya ikan patin melalui monitoring kualitas air tambak. Kehadiran alat ini tentu disambut dengan baik oleh para pemilik tambak ikan patin sebab mereka dapat memonitoring ikan-ikan di tambak secara real time dengan bantuan IoT dan juga cloud.


Dalam penelitian Smart Water Meter, Prof. Trio Adiono, Ph.D. memilih Kampung Patin di Kepulauan Riau sebagai lokasi kegiatan. Mereka melihat bahwa Kampung Patin memiliki potensi yang begitu besar dalam meningkatkan ekonomi wilayah sekitar. Berdasarkan informasi yang diterima oleh Prof. Trio Adiono, Ph.D., beserta rekan timnya, kampung tersebut mampu menghasilkan ikan patin segar hingga 15 ton/harinya, dan tak sampai disana, Kampung Patin juga turut mengola hasil budidaya menjadi berbagai macam produksi seperti bakso ikan, nugget, abon, hingga ikan asap.


Selain potensi besar Kampung Patin yang menjadi alasan lokasi dibalik penelitian Smart Water Meter, Prof. Trio Adiono, Ph.D. turut mengungkapkan kekhawatirannya akan kendala-kendala yang dihadapi oleh para pemilik tambak ikan patin. Hal-hal seperti kesalahan kecil yang mampu membunuh ikan-ikan patin lalu ikan patin yang begitu sensitif terhadap suhu dan tingkat keasaman air menjadi makanan sehari-hari para pemilik tambak. Selain itu, masih banyak pemilik tambak yang melakukan monitoring secara manual sehingga menghabiskan banyak waktu dan dana. Setidaknya diperlukan 30 ribu ikan dan dana 40 juta untuk setiap tambaknya.


Gisella Agnesia (Mahasiswi UPI)


Untuk menghadapi permasalahan tersebut, Prof. Trio Adiono, Ph.D. menyebutkan beberapa solusi seperti penggunaan Smart Water Meter. Alat tersebut mampu memonitoring pengukuran selama 24 jam dan dimana saja. Smart Water Meter menggunakan sumber daya solar cell dan alat ini dapat digunakan untuk budidaya ikan di kolam maupun keramba dan juga pengolahan air bersih.


Alat yang diusulkan oleh Prof. Trio Adiono, Ph.D. bersama timnya ini memiliki berbagai manfaat seperti memudahkan pengecekan kualitas air, mengukur kondisi PH, suhu dan kadar oksigen air, menyediakan infografik perubahan kualitas air, memastikan kualitas air selalu pada kondisi terbaik dan meningkatkan kualitas produk. Sebelum dapat digunakan dan berhasil seperti yang dipresentasikan dalam Webinar pada 25 Februari 2022, Smart Water Meter menghadapi berbagai situasi terlebih dahulu. Mulai dari pembuatan konsep aristektuk beberapa kali untuk menyesuaikan dengan lingkungan air, lalu alat yang dapat dimatikan serta penggabungan teknologi AI.


Smart Water Meter dapat diakses dengan mudah melalui smartphone dengan membuka situs yang telah dikembangkan oleh para peneliti dari ITB. Pemilik tambak tidak perlu lagi mengecek satu per satu tambak secara manual dengan berada di lokasi, dengan mengandalkan smartphone maka data-data dan grafik kualitas air sudah dapat termonitoring.


Aplikasi Smart Water Meter merupakan salah satu contoh aplikasi IoT di sektor perikanan yang mampu menumbuhkan ekonomi. Terdapat aplikasi IoT lainnya yang mungkin belum kita ketahui seperti di sektor pertanian maupun sektor lainnya. Nyatanya teknologi IoT. Nah adakah aplikasi IoT yang kalian ketahui dari sektor selain perikanan? Yuk bagikan pendapat kalian!


(Gisella Agnesia)