Kurangi Pencemaran Sungai Oleh Kohe, Satgas Sektor 22 Sub 16 Masif Produksi Kompos
-->

Advertisement Adsense

Kurangi Pencemaran Sungai Oleh Kohe, Satgas Sektor 22 Sub 16 Masif Produksi Kompos

60 MENIT
Jumat, 06 Mei 2022

60menit.co.id | Tampak Dansub 16 (Serma Epi Nana Rukmana) Satgas Citarum Harum Sektor 22 sedang mengolah kotoran sapi menjadi kompos, bertempat di desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang, Jumat 6/05/2022 (zhovena)


60MENIT.co.id, Lembang | Upaya mengurangi pencemaran sungai oleh kotoran hewan, Satgas Citarum Harum Sektor 22 masif melakukan pengomposan di titik kandang peternakan sapi wilayah Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.


Yaitu Subsektor 16 yang dipimpin oleh Serma Epi Nana Rukmana diperintahkan Dansektor 22 Citarum Harum (Kol. Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P.,) untuk menangani tingkat pencemaran kotoran hewan yang terjadi di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, akibat mata pencaharian warga yang mengangkat Kecamatan Lembang menjadi produsen Susu Murni terkenal se-Nusantara.


Pencemaran ini berdampak ke Kota Bandung, yaitu melalui Sungai Cikapundung dan melalui Sungai Cibeureum yang mana kedua sungai tersebut bermuara di Sungai Citarum. Dengan kandungan bakteri ekoli hingga 60% (red: penelitian Th.2020), belum zat kimia lainya (Mercuri dll).


"Disini kita hanya berupaya mengurangi pencemaran saja, yaitu memanfaatkan kotoran sapi ini kita jadikan kompos yang nantinya kita manfaatkan untuk pemupukan di lahan kritis Cimenyan (Sub 17), Cimekar / Cileunyi (Sub 15 - Ketahanan Pangan Sektor 22) dan tempat lainya yang membutuhkan," ujar Serma Epi Nana kepada wartawan, Jumat (6/05/2022).


Pengerukan kotoran sapi langsung dari kandang diangkat ke pengolahan.


Tindakan tepat oleh satgas Citarum Harum Sektor 22 ini mendapat acungan jempol dari berbagai komunitas lingkungan, salahsatunya adalah Masyarakat Peduli Lingkungan Kabupaten Bandung, dengan alasan bisa mengurangi tingkat pencemaran yang begitu signifikan. Yaitu dari 25,2 ton kotoran sapi setiap hari dibuang bebas ke lingkungan bisa terkurangi hingga 20% (yang bisa dimanfaatkan).


"Kita sangat berharap masyarakat bisa pro aktif dalam rekayasa pemanfaatan kotoran sapi ini, soalnya pemerintah daerah tersebut stagnan dalam penanganan kotoran sapi ini, padahal tingkat pencemaran ini sangat tinggi dan berpengaruh ke wilayah lain," ujar Abah Zho, selaku Ketua Masyarakat Peduli Lingkungan Kabupaten Bandung.


Upaya penanggulangan pencemaran kotoran hewan di Kecamatan Lembang sudah diperjuangkan oleh Dansektor 22 Citarum Harum, yaitu persuasif secara presisi melalui Bupati Bandung Barat bahkan hingga ke tingkat Kementerian dan Bapennas. Namun sampai saat masih menunggu putusannya.


"Alhamdulillah kita masih bisa memroduksi kotoran hewan ini jadi barang yang bermanfaat, hal ini pun kita sosialisasikan ke semua peternak yang ada di Kecamatan Lembang, dan beberapa peternak sampai saat ini masih memroduksi juga," imbuh Epi.


Harapan Dansub 16 untuk solusi pencemaran oleh Kotoran Hewan ini tentunya pemerintah daerah bisa cepat diselesaikan, soalnya sangat berpengaruh pada progres Citarum Harum yang sudah makin dekat targetnya. Hal ini bisa memungsikan berbagai elemen masyarakat supaya terfokus pada satu tujuan, yaitu target kondisi sungai yang Bersih dan Sehat.


(zho)